TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Ikatan Cendekiawan Islam se-Indonesia (ICMI) Bidang Politik Dalam Negeri, Priyo Budi Santoso memaparkan tiga skenario yang mungkin terjadi di Pilpres 2019 mendatang.
Skenario yang pertama yang diungkapkan Priyo Budi Santoso adalah terulangnya Pilpres 2014 yaitu pertarungan dua capres yaitu Joko Widodo menghadapi Prabowo Subianto.
“Skenario yang mungkin terjadi yang pertama adalah mengulang Pilpres 2014 yaitu pertarungan Joko Widodo dan Prabowo Subianto, pertarungan ‘haed to head’. Dan skenario yang kedua adalah munculnya poros ketiga yang dimotori Partai Demokrat, PKB, dan PAN.”
“Kehadiran poros ketiga sebenarnya bagus bagi demokrasi Indonesia karena memberi semakin banyak pilihan kepada masyarakat,” ucapnya saat ditemui di Kantor ICMI, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).
Dan skenario ketiga yang mungkin terjadi menurut Priyo Budi Santoso adalah hanya adanya satu calon presiden atau calon tunggal.
Baca: Jokowi Diusulkan Pilih Cawapres yang Mampu Tambal Kekurangannya, Ini Nama-namanya
Menurut Priyo hal itu kemungkinan besar terjadi lantaran keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Pasal 222 UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang mensyaratkan parpol gabungan harus memiliki suara minimal 20 persen untuk mengajukan capres dan cawapres.
“Itu sangat mungkin terjadi, yang tidak memiliki jumlah suara sebanyak itu dipaksa masuk ke dalam poros partai lain. Siapa tau juga Jokowi dan Prabowo menjadi satu,” katanya.