Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Sekretaris Eksekutif Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) Choirul Anam memberikan pendapatnya soal terdaftarnya Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai kader Parta Berkarya.
Diketahui partai besutan Tommy Soeharto tersebut kini sudah ditetapkan KPU sebagai peserta Pemilu 2019.
Pollycarpus merupakan mantan pilot maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang divonis penjara 14 tahun karena terbukti bersalah dalam kasus meninggalnya aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir tanggal 7 Sepember 2004 lalu.
Baca: Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Dicecar Polisi Terkait Rapat Penutupan Jalan di Tanah Abang
Pollycarpus sendiri bebas bersyarat pada tanggal 28 November 2014 setelah menjalani hukuman delapan tahun penjara.
Choirul Anam mengatakan pihaknya justru senang melihat Pollycarpus menjadi kader partai politik, apalagi parpol tersebut peserta Pemilu 2019.
“Kami justru senang dia muncul di permukaan, dia terdeteksi oleh publik,” jelasnya ketika ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018).
Baca: Sejumlah Calon Kepala Daerah Jadi Tersangka di KPK, JPPR Minta KPU dan Bawaslu Lakukan Evaluasi
Choirul Anam menjelaskan Pollycarpus memiliki identitas dan keterampilan sebagai intelijen.
“Dalam putusan Mahkamah Agung diketahui bahwa ia memiliki identitas, hubungan, dan keterampilan sebagai intelijen. Sehingga akan berbahaya jika orang seperti Pollycarpus tidak diketahui keberadaannya,” tegasnya.
Namun di sisi lain menurut Choirul Anam keberadaan Pollycarpus akan menjadi sisi negatif tersendiri bagi Partai Berkarya.
Baca: Wartawan dan Kekasihnya Dibunuh, Slowakia Alami Krisis Politik
“Masyarakat harus tahu tentang dirinya dan partainya harus membuka identitas secara jujur siapa saja kadernya. Walaupun berpolitik adalah hak warga negara namun dunia politik dan masyarakat mengharuskan seseorang yang terlibat di dalamnya menjunjung nilai-nilai yang tinggi,” pungkasnya.
Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang membenarkan bahwa Pollycarpus Budihardi Priyanto sebagai kader partainya.
“Beliau terdaftar namanya di wilayah Tangerang, Banten. Kita kan tidak melihat latar belakang anggota ya, asalkan punya KTP, merupakan WNI, dan sudah berumur 17 tahun maka kita berikan kartu tanda anggota (KTA),” ucap Andi 7 Maret 2018 lalu.