News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Ketua Umum PPP Sebut '5 Syarat Satu Hati' untuk Cawapres Jokowi

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima partai peserta Pemilu yang kini berada di parlemen telah mendeklarasikan Joko Widodo sebagai Calon Presiden. Jokowi dikabarkan telah membentuk tim untuk menjaring calon wakil presiden di 2019.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan sebagai partai pendukung Jokowi, PPP telah menyampaikan usulan syarat Cawapres.

Syarat tersebut ia berikan nama '5 Syarat Satu Hati'.

‎"Kita mengkerucut pada apa yang saya istilahkan sebagai syarat dari PPP yaitu 5 syarat dan 1 hati," ujar Rommy di Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Kata Rommy, Pertama Jokowi membutuhkan wakil yang dapat merefleksikan pasangan Nasionalis-Agamis. Seperti pasangan sebelumnya yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla.

‎"Kan narasi besar NKRI terbagi ke dalam 2 kelompok besar yaitu nasioanlis dan agamis. Itu pun selalu terefleksikan di dalam pemimpin-pemimpin nasional kita sejak jaman Bung Karno-Hatta, kemudian Gusdur-Mega, Mega-Hamzah, Sby-JK, dan sekarang Jokowi-JK," katanya.

Kedua, menurut Rommy, Jokowi memerlukan wakil yang sensitif terhadap masalah kaum milenial. Apalagi jumlah kaum milenial yang menjadi pemilih dalam pemilu mendatang mencapai 40 persen.

"Ketiga kita lihat butuh pendamping yang memiliki komptensi intelektual. Jadi artinya sudah harus memiliki pengalaman. Jadi kita engga mau dia datang dari ujug-ujug antah berantah kemudian jadi pemimpin nasional. Harus punya pengalaman apakah di legislatif eksektutif atau keduanya," katanya.

Keempat, menurut Rommy, Jokowi perlu mencari wakil yang dapat mengurangi tudingan jokowi jauh dari kaum Islam.

Dan kelima Jokowi harus mencari wakilnya yang dapat bekerja seirama.

‎"Kemudian terakhir atau yang kelima saya sebut sebagai satu hati itu, adalah jika ada orang yang memenuhi tapi pak Jokowi engga mau bagaimana? Artinya ini soal kecocokan, kebiasaan, dan apakah beliau satu hati atau tidak dengan orang tersebut," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini