TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan kuasa hukum Setya Novanto (Setnov), Fredrich Yunadi membantah dirinya meminta dr Bimanesh membuat diagnosa hipertensi berat maupun kecelakaan terhadap Setya Novanto.
"Saya tidak pernah meminta diagnosa pada dr Bimanesh agar sakit ini. Saya katakan ke Bimanesh, saya punya klien yang penyakitnya sama seperti saya. Soal diagnosa hipertensi dan kecelakaan itu tidak benar. Saya bilang, saya mau bawa klien untuk checkup," ucap Fredrich Yunadi di persidangannya, Kamis (15/8/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Baca: Bukan Uang Miliaran Rupiah, Ternyata Ini Bayaran Termahal Bagi Pengacara Kondang Hotman Paris
Diketahui dalam dakwaan, disebutkan dokter Bimanes bersama-sama dengan Fredrich bersekongkol agar Setya Novanto bisa dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta.
Pada 16 November 2017, pukul 11.00 WIB terdakwa yang berprofesi sebagai dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Medika Permata Hijau dihubungi Fredrich meminta bantuan agar Setya Novanto dapat dirawat inap di RS Medika Permata Hijau dengan diagnosa menderita beberapa penyakit salah satunya hipertensi.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Fredrich Yunadi kembali menegaskan permintaan tersebut dengan menemui terdakwa di kediamannya, apartemen Botanica Towe, Simprug, Jakarta Selatan dalam rangka memastikan agar Setya Novanto dapat dirawat inap di RS Medika Permata Hijau.
Fredrich juga memberikan kepada dr Bimanes foto dan rekam medik Setya Novanto dari RS Premier Jatinegara sebagai bahan diagnosa medis bagi dr Bimanesh untuk rawat inap Setya Novanto.
dr Bimanes kemudian menyanggupi untuk memenuhi permintaan Fredrich padahal terdakwa mengetahui Setya Novanto sedang memiliki masalah hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi, terkait e-KTP.
Selanjutnya dr Bimanes menghubungi dr Alia yang saat itu menjabat sebagai Plt Manajer pelayanan Medik RS Permata Hijau melalui telepon agar disiapkan ruang VIP untuk rawat inap Setya Novanto.
Direncanakan Setya Novanto akan masuk rumah sakir dengan diagnosa hipertensi berat. Padahal dr Bimanes belum pernah melakukan pemeriksaan fisik terhadap Setya Novanto.
dr Bimanesh juga menyampaikan bahwa dirinya sudah menghubungi dr Muhammad Thoyip dan dr Joko Sanyoto untuk melakukan perawatan bersama padahal belum pernah memberitahu kepada kedua dokter spesialis itu untuk merawat Setya Novanto.
Baca: Periksa Artis Sinetron Leroy Osmani Terkait Kasus Suap Pengadaan Pesawat Garuda
Menanggapi keterangan saksi dr Alia di sidang tersebut yang tidak jauh berbeda dengan isi dakwaan, Fredrich mengaku dirinya tidak bodoh meminta diagnosis namun pasien belum tiba di rumah sakit.
"Seperti contoh, katanya saya minya diagnosa untuk kecelakaan. Apa saya orang idiot ? Saya kalau bawa orang sakit, saya bawa sekarang. Dokter tolong ini, ni, ni bisa gak dirawat. Mana mungkin orang belum datang saya minta diagnosa," ungkap Fredrich.(*)