Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna meningkatkan kinerja, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyelenggarakan Rapat Kerja Zakat Nasional (Rakernas) 2018 selama tiga hari, Rabu-Jumat (21-23/3/2018).
“Rakernas bertujuan membangun kesamaan strategi pengelolaan zakat untuk mewujudkan visi dan misi BAZNAS dengan tema ‘Penguatan Kapabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Untuk Pembangunan Kesejahteraan Nasional’,” ujar Wakil Ketua BAZNAS, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BAZNAS, Gedung Wisma Sirca, Jl. Johar No.18, Kebonsirih, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2018).
Turut hadir Sekretaris BAZNAS yang juga Ketua Panitia Rakernas 2018 Drs. H. Jaja Jaelani, MM.
Kemudian, lanjut Zainul, rakernas juga mencari formulasi mewujudkan tata hubungan ideal BAZNAS, BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota.
“Selain itu, rakernas mendorong pembangunan kompetensi amil berdasarkan standar sertifikasi yang telah ditetapkan, menciptakan pengelolaan keuangan zakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” ujar Zainul.
Rakernas 2018 ini, tutur dia, digelar di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali.
Zainul menyebutkan, rakernas juga akan memacu sinergitas pengelolaan zakat secara nasional, terutama dalam bidang pengumpulan dan pendistribusian.
“Rakernas juga menjadi forum mensosialisasikan Peraturan BAZNAS (Perbaznas), Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) BAZNAS dan Fikih Zakat Kontekstual Indonesia,” kata Zainul.
Untuk merealisasikan hal itu, rakernas mengundang pihak terkait seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Menteri Agama, Menteri Keuangan dan pimpinan instansi pemerintah lainnya.
Menko PMK akan mengupas materi seputar “Kebijakan Pemerintah dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Zakat” dan Menteri Agama tampil dengan makalah tentang “Penguatan Kapabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Untuk Pembangunan Kesejahteraan Nasional”.
Selanjutnya, ada pidato kunci dari Menteri Keuangan bertajuk “Dukungan Pemerintah untuk Merealisasikan Pengelolaan Zakat Seperti Pajak”.
Sementara itu, Sekretaris BAZNAS yang juga Ketua Panitia Rakernas 2018, Drs. H. Jaja Jaelani, MM, menjelaskan, rakernas akan membahas sejumlah agenda.
Antara lain, jelas dia, terkait tata hubungan kerja BAZNAS dan LAZ dan manajemen sumber daya manusia (SDM) serta Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2018 & RKAT 2019.
Jaja menambahkan, rakernas juga akan mengupas soal mekanisme pengesahan RKAT BAZNAS kabupaten/kota oleh BAZNAS provinsi, sistem pengelolaan keuangan berbasis TIK, sistem pelaporan keuangan BAZNAS daerah berbasis Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) dan koneksitas sistem informasi LAZ dengan SIMBA.
Rakernas pun membahas audit keuangan pengelolaan zakat sesuai peraturan perundang-undangan dan satuan pengawas internal, audit syariah, sistem dan prosedur pengelolaan aset, sistem dan prosedur pengadaan barang dan jasa, sistem tata persuratan dan dokumentasi, sistem dan prosedur kehumasan dan keprotokolan, sistem penanganan pengaduan dan komplain dan sistem dan prosedur lainnya.
Jaja memaparkan, di bidang pengumpulan dan pendistribusian akan didiskusikan tentang manajemen penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL), manajemen program pendistribusian dan pendayagunaan, termasuk pengukuran Indeks Desa Zakat (IDZ) untuk calon program Zakat Community Development (ZCD), koordinasi dan sinergi program antara BAZNAS, BAZNAS daerah dan LAZ, pengukuran IZN pada BAZNAS dan LAZ.
Jaja menambahkan, Rakernas 2018 diikuti 630 peserta yang terdiri atas 30 orang dari BAZNAS, 68 BAZNAS provinsi, 464 BAZNAS kabupaten/kota dan 55 dari lembaga amil zakat (LAZ).
Selain menjalankan peran sebagai operator, imbuh Jaja, BAZNAS juga mengemban misi strategis untuk mengoptimalkan fungsi koordinator perzakatan nasional dengan menguatkan SDM, penguatan teknologi informasi dan komunikasi dan memberikan contoh atau model program pemberdayaan zakat untuk direalisasikan di daerah.
“Oleh karena itu, kerja sama dan dukungan pemerintah daerah terhadap BAZNAS di wilayahnya sangat diperlukan. Rakernas ini diharapkan mendorong dan menghasilkan pencapaian terbaik kinerja BAZNAS,” katanya. (*)