News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi KTP Elektronik

Kebingungan Dokter Michael Enggan Terlibat Skenario Kecelakaan Mobil Setya Novanto

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus dugaan perintangan penyidikan kasus korupsi KTP elektronik, Bimanesh Sutarjo.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum pada KPK memutar rekaman CCTV di depan ruangan IGD Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

Jaksa kemudian menanyakan kepada dokter Michael Chia Cahaya, dokter IGD di RS Medika Permata Hijau, mengapa dia tampak bingung keluar masuk ruang IGD.

Baca: Setya Novanto Sebut Puan dan Pramono Anung Terima Dana e-KTP, KPK Lakukan Pendalaman

Menjawab pertanyaan jaksa, dokter Michael membenarkan sosok pria yang terekam itu adalah dirinya.

Dia pun mengakui keluar masuk IGD karena dalam kondisi bingung.

"Memang saya bingung," kata dokter Michael di Pengadilan Tipikor Jakarta saat bersaksi untuk terdakwa dokter Bimanesh, Jumat (23/3/2018).

Baca: Setya Novanto Akui Dapat Jam Tangan Seharga Rp 1,3 Miliar

Kebingungan dia dipicu karena Pengacara Setya Novanto saat itu Fredrich Yunadi meminta dibuatkan surat keterangan kecelakaan mobil.

Kemudian dia pun mengetahu informasi bila ruang VIP RS Medika permata Hijau sudah dibooking.
Kebingungannya makin bertambah karena direktur rumah sakit pun setuju.

Baca: Usai Kasus Setya Novanto, RS Medika Permata Hijau Ubah SOP Penanganan Pasien VIP

"Saya bingung sebagai dokter IGD. Apapun yang saya lakukan, saya tahu bahwa skenario ini terus berjalan. Saya tidak mau ikut, saya tidak tahu siapa saja yang ikut di skenario ini. Saya tahu ini akan dipaksa buat skenario kecelakaan mobil," katanya.

Jaksa pun menanyakan soal keterangan di BAP dokter Michael yang mengatakan dokter Michael sempat menemui dokter Andri di ruangan berbeda.

Kembali dokter Michael membenarkan dirinya pergi ke ruangan dokter Andri untuk menawarkan apakah bersedia betukar posisi menjadi dokter jaga di IGD.

"Saya ke ruang dokter Andri menceritakan ada pasien yang masuk, apa mau menggantikan saya. Lalu dokter Andri menolak," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini