TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi terhadap perkembangan perguruan tinggi dengan nilai-nilai agama Islam di Indonesia yang telah maju dan modern dengan membawa semangat toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika.
Jokowi mengatakan, bahwa Islam di Indonesia adalah Islam moderat yang bersinergi dengan nilai-nilai demokrasi, dimana saat ini Indonesia menjadi rujukan negara-negara di dunia dalam hal mengelola persatuan.
Salah satu perguruan tinggi yang kental dengan nilai-nilai agama Islam yang telah bertransformasi menjadi perguruan tinggi yang maju dan modern serta mendapatkan pujian dari Presiden Jokowi adalah Universitas Islam Malang (Unisma).
Baca: Sri Bintang Pamungkas Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan SARA terhadap Presiden Jokowi
Menurut Jokowi, Unisma memiliki aura kebesaran islam nusantara serta pendidikan tinggi islam yang maju dan modern.
"Tadi disebutkan juga oleh pak Rektor, Unisma adalah Universitas Nahdlatul 'Ulama (NU) yang paling besar di dunia yang mahasiswa dan mahasiswinya sekitar 13.000, ini banyak sekali," ucap Jokowi saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Malang (Unisma), bertempat di Hall dan Auditorium Unisma, Kamis (29/3/2018).
Dalam kuliah umumnya, Jokowi menegaskan bahwa kebhinnekaan menjadi tantangan baru bagi negara-negara yang selama ini relatif homogen.
Bahkan beberapa negara memandang keragaman sebagai sebuah ancaman bagi negaranya.
"Disisi lain, kebinekaan juga disertai tantangan untuk menjaga komunikasi, menjaga toleransi antar kelompok menjaga persatuan, kerukunan dan persaudaraan," papar Jokowi.
Menurutnya, kebinekaan juga selalu disertai dengan kekayaan seni dan budaya, antar kelompok yang saling mengisi, serta menghasilkan masyarakat yang semakin matang dan dewasa karena saling belajar antara satu dengan yang lainnya.
"Berkat perjuangan para pahlawan, syuhada, ulama, Indonesia bisa menjadi bangsa kokoh. Sejak Indonesia berdiri, kita menjalani Bhinneka, sangat beragam, majemuk," terang Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengajak civitas akademika Unisma untuk bisa menjadi contoh dan teladan perguruan tinggi lainnya dalam merawat kebhinnekaan dan memelihara persatuan.
"Unisma juga harus menjadi perguruan tinggi yang bisa mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang dapat menjadi penggerak Bhinneka Tunggal Ika kita," pungkas Presiden Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unisma Masykuri Bakri mengatakan, Unisma merupakan kategori Kampus Unggul karena masuk 100 besar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia.
"Unisma mendapat peringkat ke-57 dari 4492 PTN dan PTS se Indonesia, Peringkat ke-7 dari 328 Perguruan Tinggi di Jawa Timur, dan Unisma mendapatkan Peringkat Utama Cluster Penelitian Disentralisasi Kemenristekdikti," ujar Masykuri.
Pada penutupan acara, Presiden Jokowi bersama Rektor Unisma dan Gubernur Jatim Soekarwo meresmikan Gedung Hall & Auditorium Asy'ari dan Gedung Pusat Umar bin Khottob sebagai rangkaian Dies Natalis ke-37 Unisma.
Acara ini juga dihadiri Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti, Koordinator Kopertis Wilayah VII Suprapto, Koordinator Kopertis Wilayah IV Uman Suherman, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Walikota Malang Mochamad Anton dan civitas akamedika Unisma.