TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nyak Sandang (91), warga Aceh Jaya pemilik tanda bukti sumbangan untuk pembuatan pesawat terbang pertama milik Republik Indonesia, saat ini ingin melihat wajah Presiden Joko Widodo.
Hal itu diungkapkannya pada hari kedua pemulihan usai menjalani operasi mata untuk mengangkat penyakit kataraknya, Jumat (30/3/2018).
Saat ini Nyak Sandang masih dirawat di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.
“Setelah bisa melihat terang beliau mengutarakan keinginannya untuk melihat wajah Presiden Jokowi. Hal itu diungkapkannya setelah melihat foto-foto beliau saat bertemu dengan Presiden tanggal 21 Maret 2018 lalu,” ungkap keponakan Nyak Sandang sekaligus relawan ACT (Aksi Cepat Tanggap) Aceh, Maturidi (50) yang mendampingi sejak dari Aceh.
“Waktu pertemuan pertama tangan Nyak Sandang diusap-usap oleh Presiden, tapi beliau tak bisa melihat. Semoga di pertemuan berikutnya beliau bisa melihat dengan lebih baik,” ungkap Maturidi.
Maturidi pun mengaku bahwa Nyak Sandang mendapat kunjungan dari Biro Pers Sekretariat Presiden pada Kamis (29/3/2018).
Saat itu pihak Istana menyampaikan pesan kepada Presiden yang tengah dalam kunjungan ke beberapa tempat di Jawa Timur.
“Presiden mendoakan semoga operasinya membuahkan hasil terbaik dan beliau juga menyampaikan salam untuk Nyak Sandang melalui ajudannya,” ungkap Maturidi.
Nyak Sandang merupakan pemilik satu-satunya tanda bukti pemberian sumbangan rakyat Aceh kepada Pemerintahan Indonesia yang saat itu dipimpin Presiden Soekarno untuk membuat pesawat terbang pertama milik Republik Indonesia yang diketahui hingga saat ini.
Dari sumbangan rakyat Aceh itu kemudian berhasil diproduksi dua pesawat yang salah satunya diberi nama Dakota RI-001 Seulawah yang menjadi pesawat tebang pertama yang berhasil dibuat oleh perusahaan penerbangan niaga pertama di tanah air, Indonesia Airways yang menjadi cikal bakal perusahaan Garuda Indonesia.
Nyak Sandang sendiri mendapat bantuan biaya dari Presiden Jokowi untuk melakukan operasi mata di RSPAD Gatot Soebroto setelah pertemuan tanggal 21 Maret 2018 lalu di Istana Negara.
Setelah masa pemulihan selesai pihak keluarga akan membawa Nyak Sandang melihat pesawat Dakota RI-001 Seulawah yang disimpan di Taman Mini Indonesia Indah.