News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus First Travel

Fraksi PDIP: Penyelesaian Kasus First Travel Harus Dahulukan Kepentingan Calon Jemaah

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan Jamaah First Travel tengah mengadukan nasih keberangkatan umroh mereka ke Fraksi PDIP, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi PDIP Perjuangan ‎menerima sejumlah jemaah First Travel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (2/4/2018). Mereka mengadukan nasibnya yang belum menentu meski perkara first travel telah disidangkan.

Pada kesempatan tersebut sejumlah jemaah menyampaikan keluh kesahnya setelah menjadi korban penipuan First Travel.

Apalagi menurut mereka aset First Travel yang kini sedang diidentifikasi aparat penegak hukum tidak sebanding dengan jumlah kerugian seluruh jemaah First Travel.

‎"Saya Feriyal saya dari Palembang, saya korban tujuh orang satu keluarga. Saya sendiri yang melaporkan ke Polda. Saya kemarin jadi saksi. Waktu kesaksian itu saya melihat dia (Andika) dan saya kesal," katanya.

Feriyal meminta fraksi PDIP ikut membantu agar uang para calon jemaah yang tidak jadi berangkat dapat kembali. Apalagi menurutnya uang tersebut hasil kerja kerasnya demi dapat berangkat umroh.

"Saya hanya meminta kepada yang ada di sini untuk membantu kami, agar keberangkatan kami, atau uang yang kami setorkan jelas," katanya.

‎Para jemaah juga memaparkan sejumlah tuntutan mulai dari pemberangkatan, ganti tugi, hingga pengembalian dokumen.

Sementara itu anggota Komisi VIII Alfia Reziani mengaku fraksinya akan mendorong agar pendekatan penyelesaian kasus First travel mendahulukan kepentingan jemaah. Selain penegakkan hukum, uang-uang calon jemaah atau ke‎berangkatan calon jemaah diutamakan.

"Kita akan mengkomunikasikan kembali dengan kementerian Agama. Saya akan mempertanyakan pada kementerian agama, karena saya tahu, kementerian agama serius dalam hal ini," katanya.

Alfia mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan apa yang menimpa ‎calon jemaah. Terutama usaha keras mereka dalam mengumpulkan uang untuk umroh, namun uang tersebut kemudian digelapkan.

"Kita sudah dengar langsung, ada yang mengumpulkan 10 ribu, 20 ribu, sangat miris, ini ada unsur kesengajaan. Kami akan berusaha sekuat tenaga memperjuangkan hak ibu-ibu," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini