News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kembangkan Bibit Pesepak Bola Muda, Persipura Lakukan Coaching Clinic Kepada 36 Anak Papua

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

36 anak-anak dari tiga Sekolah Sepak Bola (SSB) di Timika, yaitu Mimika United, Timika Putra dan Timika Jaya Utama mendapat kesempatan untuk berlatih bersama tim Persipura.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 36 anak-anak dari tiga Sekolah Sepak Bola (SSB) di Timika, yaitu Mimika United, Timika Putra dan Timika Jaya Utama mendapat kesempatan untuk berlatih bersama tim juara liga Indonesia empat kali, Persipura pada bulan lalu.

Hal tersebut sebagai upaya PT Freeport Indonesia mendukung mewujudkan mimpi siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) berlatih dengan pesepakbola profesional.

Baca: Sederet Fakta Terkait Pembunuhan Purnawirawan TNI AL di Cilandak: Kronologi Hingga Jejak Darah

Coaching clinic ini dilakukan dalam rangkaian acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sponsorship antara Freeport dengan Persipura yang memberikan dukungan sebesar Rp 9 miliar serta tambahan bonus Rp 1 miliar bila Persipura meraih trofi liga.

Dalam acara yang digelar di Kuala Kencana, Timika tersebut Ketua Umum Persipura memboyong pasukan lengkapnya beserta sang pelatih Richard Butler.

Pemain-pemain utama Persipura nampak antusias berpartisipasi dalam kegiatan coaching clinic ini.

36 anak-anak dari tiga Sekolah Sepak Bola (SSB) di Timika, yaitu Mimika United, Timika Putra dan Timika Jaya Utama mendapat kesempatan untuk berlatih bersama tim Persipura.

"Saya kaget dan senang sekali saat melihat Boaz (Solossa, red) dan tim Persipura sampai ke lapangan. Boaz idola saya dan teman-teman. Saya suka nonton Boaz di televisi, rasanya seperti mimpi bisa dilatih Boaz,” ujar seorang peserta coaching clinic Kenard Wamafma dalam keterangan yang diterima.

Sambil tak henti tersenyum, Kenard Wamafma bercerita pengalamannya dilatih langsung Boaz dan anggota tim Persipura lainnya.

Baca: Fakta Menarik Sidang Perdana Jennifer Dunn: Telat Masuk Ruang Sidang Hingga Mengaku IRT

Kenard bercerita dia dan teman-temannya dilatih cara menyerang dan bertahan.

Sang Kapten Tim Persipura, Boaz Solossa, serta rekan-rekannya satu tim sangat menikmati kesempatan melatih dan bermain bersama para siswa SSB dalam acara coaching clinic tersebut.

Dalam berbagai kesempatan terlihat mereka tertawa bersama dan sesekali serius menjelaskan teknik permainan.

 "Saya rasa acara coaching clinic ini sungguh menyenangkan. Bermain sepak bola bersama anak-anak SSB sekaligus melatih mereka membuat saya menjadi lebih bahagia," kata Boaz.

Boaz Solossa berlatih bersama 36 anak-anak dari tiga Sekolah Sepak Bola (SSB) di Timika, yaitu Mimika United, Timika Putra dan Timika Jaya.

Boaz pun mengaku sangat tersentuh ketika mengetahui bahwa anak-anak yang berlatih bersamanya sangat cinta dengan Persipura.

"Saya jadi makin bersemangat untuk bermain di Persipura sekaligus meraih kembali juara kompetisi tahun ini,” kata Boaz.

Penyerang Persipura itu juga menyatakan dirinya terkesan dengan semangat dan kemampuan bermain bola anak-anak peserta coaching clinic.

Menurutnya anak-anak tersebut cukup berbakat.

Lanjut dia, menjadi pemain sepak bola profesional butuh persiapan dan latihan panjang bukan proses singkat di mana dalam satu atau dua tahun bisa jadi pemain berbakat.

"Bila pembinaan dilakukan sejak usia dini, maka anak dapat lebih menguasai teknik bermain bola yang baik. Keterampilan mereka akan menunjang proses menuju pemain sepak bola profesional,” ungkap Pelatih Persipura Peter Butler.

Baca: Kapolda Sumut Sebut Fahrizal Dulunya Polisi Berprestasi

Pelatih berkebangsaan Inggris tersebut juga menekankankan bahwa dalam sepak bola anak ikut dilatih untuk bekerja sama dan saling menghormati dan nilai-nilai ini penting bagi kehidupan mereka nanti saat beranjak dewasa.

EVP Human Resources Freeport Indonesia, Achmad Ardianto, menambahkan bahwa pembinaan kepada anak-anak yang diwujudkan melalui pembinaan olah raga sepak bola merupakan investasi untuk masa depan.

Menurutnya, aktivitas ini adalah peran serta Freeport dalam pengembangan bibit pesepakbola handal dari tanah Papua.

"Freeport Indonesia menegaskan komitmennya dalam dukungan melalui kegiatan coaching clinic sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan bibit-bibit muda olah raga sepak bola, khususnya di Kabupaten Mimika," ujar pria yang akrab disapa Didi ini.

Menurut dia, aalam kegiatan coaching clinic ini, para pemain Persipura berbagi pengalaman dan ilmu mereka serta teknik bermain bola kepada para peminat muda olah raga sepak bola di Timika.

Selain pembinaan pesepakbola sejak usia dini, Freeport juga melakukan dukungan langsung untuk kesuksesan Persipura di kompetisi nasional.

Dukungan Freeport Indonesia tersebut diwujudkan melalui sponsorship resmi pada Persipura untuk berlaga dalam musim kompetisi 2018.

"Dukungan Freeport untuk Persipura totalnya mencapai Rp 10 miliar, dengan rincian Rp 9 miliar untuk satu musim kompetisi Liga 1 dan satu periode turnamen Piala Tingkat Nasional, serta komitmen tambahan bonus Rp 1 miliar bila Persipura mampu menjadi juara Liga 1,” terang Didi.

Didi menekankan bahwa komitmen PTFI dalam mendukung Persipura merupakan komitmen perusahaan dalam berkontribusi memajukan Papua secara keseluruhan.

"Kita ingin Persipura dapat menjadi aset kebanggaan Papua serta mampu mengharumkan Papua di mata NKRI. Tidak hanya itu, dukungan untuk Persipura ini diharapkan mampu membawa nama Papua ke mata dunia”, ujar Achmad Ardianto.

Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano mengungkapkan sukacitanya atas dukungan dari Freeport ini.

Dia yakin dukungan ini sangat berguna bagi kemajuan Persipura dan sepakbola Papua.

"Dukungan ini menunjukkan kecintaan Freeport kepada sepak bola di Papua. Hal ini sangat penting, mengingat Persipura adalah kebanggaan masyarakat Papua”, ujar Benhur Tomi Mano.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini