Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setya Novanto, terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik (KTP-el) menyatakan dirinya mengadari banyak menjadi obyek cacian dan makian.
Terlebih, cacian kian mengalir deras usai dirinya diperiksa sebagai terdakwa dan menyebut beberapa nama yang diduga menerima aliran uang panas KTP-el.
"Saya sadar betul, banyak cacian khususnya pada saat pemeriksaan terdakwa. Saya dianggap pembual, penyebutan sejumlah nama oleh saya hanya dianggap omong‎ kosong," terangnya, Jumat (13/4/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Baca: Setya Novanto: Tuntutan 16 Tahun Tidak Adil, Saya Terdakwa yang Dituntut Paling Tinggi
Atas cakian itu, Setya Novanto ingin menegaskan bahwa apa yang dia sampaikan atas penyebutan sejumlah nama didasari pada apa yang dia ketahui.
"Saya tegaskan, yang saya sampaikan itu hanya yang saya ketahui. Saya mendengar dari Made Oka saat pertemuan di rumah saya," singkatnya.
Sebelumnya pada sidang Kamis (22/3/2018) dengan agenda pemeriksaan terdakwa, Setya Novanto menyebut Puan Maharani dan Pramono Anung menerima aliran KTP-el.
Atas keterangan Setya Novanto, Pramono Anung memang mengakui kenal dengan pengusaha Made Oka Masagung, salah satu tersangka di korupsi KTP-el.
Baca: Puisi Novanto: Di Kolong Meja, Ada Pecundang yang Sembunyi Sembari Cuci Tangan
Namun Pramono membantah terlibat kongkalikong dengan Made Oka untuk meluluskan proyek KTP-el.
Senada dengan Pramono Anung, Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga membantah, menurutnya tudingan Setya Novanto tidak benar.
Puan juga mengakui kenal dengan Made Oka, yang adalah teman keluarga Bung Karno. Menurut Puan, orang tua Made Oka merupakan teman baik dari Bung Karno.