TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sumardy mengatakan salah satu alasan PSI berdiri adalah untuk mengisi ruang demokrasi dengan mengusung putra-putri terbaik menjadi calon anggota legislatif.
"Baik di tingkat DPR RI maupun di tingkat DPR Provinsi dan Kabupaten/Kota," ujar Sumardy di Jakarta, Senin (16/4/2018).
Oleh karena itu, Sumardy mengatakan PSI sangat serius melakukan rekruitmen bakal caleg di setiap daerah pemilihan.
“Awalnya kami cukup khawatir, sebagai partai baru normalnya PSI mempermudah orang untuk mendaftar, ini malah pakai seleksi, buat tulisan, presentasi,” ujarnya.
Baca: Juri Independen Apresiasi Seleksi Caleg PSI Secara Terbuka
Ternyata kekawatiran tersebut tidak terbukti. Pada tanggal 14 dan 15 April yang lalu, menurut Sumardy, seluruh struktur PSI di seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota menggelar penjaringan Bacaleg untuk tingkat DPRD I dan DPRD.
“Penjaringan caleg ini melibatkan tim juri independen yang merupakan tokoh dan figur yang tidak diragukan kredibilitas dan integritasnya. Dengan profil juri yang bagus, harapan kami nama-nama yang lolos juga tentu sesuai dengan kriteria PSI,” ujarnya.
Baca: Diduga Jebakan First Travel Gaet Calon Jemaah Umroh, Begini Faktanya
Mengingat luas wilayah Dapil dan banyaknya bacaleg yang dibutuhkan, Sumardy meyakini bahwa PSI sudah siap dengan nama-nama Caleg sebelum pendaftaran dibuka oleh KPU.
“Sejak proses awal hingga Penjaringan Bacaleg serentak yang baru saja dilaksanakan sudah memenuhi 50-60% dari total kebutuhan Bacaleg. Kami masih memiliki waktu sampai awal Juli 2018, sebelum KPU resmi membuka pendaftaran. Cukup optimis kami bisa tuntas sebelum itu,” katanya.
Sumardy, mengatakan tes wawancara ini merupakan wujud komitmen PSI untuk mencari para bacaleg secara terbuka dan transparan.
Bukan hanya di pusat, tapi juga di daerah.
“Publik bisa melihat secara langsung prosesnya. Setelah itu pun mereka bisa memberikan masukan terkait para bakal calon yang mendaftar,” kata Sumardy.