Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai menerima audiensi dari perwakilan ojek online di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Ketua Komisi V Fahri Djemi Francis langsung menemui ribuan pengemudi kendaraan umum roda dua tersebut di depan gedung parlemen.
Ia langsung naik ke atas mobil komando dan berorasi menyatakan bahwa DPR akan mendesak pemerintah untuk mengabulkan tuntutan yang disampaikan para pengemudiam ojek online.
Ia pun menyampaikan bahwa dirinya telah menangkap tiga poin yang diinginkan para pengemudi tersebut.
Baca: Sopir Ojek Daring: Tarif Toilet Saja Rp 2.000, Masa Kita Lebih Murah Dari Itu?
"Saya sebagai Ketua Komisi V DPR RI, menerima teman-teman yang ada di sini, paling tidak ada 3 hal penting yang strategis dalam RDP tadi," ujar Fahri, dalam orasinya di depan Gedung MPR/DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (23/4/2018).
Fahri menjelaskan, Komisi V akan meminta pemerintah untuk menberikan regulasi yang jelas terhadap para pengemudi ojek online tersebut.
Menurutnya, dengan adanya regulasi, tentu akan membuat para pengemudi ojek online mendapatkan perlindungan dalam menjalankan pekerjaan mereka.
"Teman-teman yang pengendara ojek roda dua perlu ada ijin dan regulasi yang jelas, sehingga teman-teman itu bisa dilindungi, tidak seperti saat ini," jelas Fahri.
Anggota DPR Fraksi Gerindra itu pun menegaskan komisi yang dipimpinnya segera mendesak agar pemerintah benar-benar menerapkan regulasi yang jelas.
"Kita akan menyampaikan dan mendorong kepada pemerintah untuk atur regulasi terhadap roda dua," tegas Fahri.
Selain itu, Fahri juga akan membantu para pengemudi ojek online untuk mendapatkan kejelasan dari perusahaan aplikator yang selama ini memjadi mitea kerja mereka.
Sehingga para pengemudi ojek online itu tidak akan kembali merasa dirugikan.
"Kita juga ingin aturan yang jelas agar aplikator itu bisa menjadi mitra yang baik bagi kita," kata Fahri.
Baca: Andy, Bule Asal California Ini Tiba-tiba Muncul dalam Aksi Unjuk Rasa Ojek Daring di Gedung DPR
Komisi V pun, kata Fahri, akam mencari solusi terkait keluhan ojek online yang merasa tarif yang diterapkan kepada mereka selama ini tidak adil.
"Berkaitan dengan penetapan tarif, teman-teman merasa tarif yang ditetapkan aplikator tidak memberikan kesejahteraan bagi ojek ini," pungkas Fahri.
Mendengar janji yang disampaikan Fahri dalam orasi tersebut, ribuan pengemudi ojek online itu pun meneriakkan yel-yel yang menegaskan bahwa mereka hanya ingin meminta bukti, bukan janji semata.
"Buktikan, buktikan!" teriak ribuan pengemudi ojek online tersebut.