TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wanita Tani Indonesia Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (WTI HKTI) ingin bersama pemerintah mendorong wanita-wanita tani khususnya di tingkat pedesaan bisa lebih mandiri, berkreasi dengan UKM.
"Kami harapkan mereka berkreasi dengan hasil-hasil pertanian yang ada di daerahnya, sehingga ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi keluarga bisa diwujudkan," kata Ketua Bidang Ekonomi dan Koperasi Wanita Tani Indonesia, Ir Sharmila MSi di Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Sharmila juga menginginkan adanya sinergi antara petani dengan Kementerian BUMN, Kementan, dan juga DPR RI lalu membuat satu bisnis model bersama.
"Nantinya, kita akan coba beberapa produk khususnya di pangan, mulai dari produksi dan pasca panen, kita coba satu rangkaian dan libatkan pihak-pihak terkait, baik pemerintah maupun swasta, untuk bersama-sama membuat bisnis model yang nantinya benar-benar dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Sebelumnya dalam rangka memperingati Hari Kartini 2018, Wanita Tani Indonesia Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (WTI HKTI) menyelenggarakan diskusi dengan tema Peluang dan Tantangan usaha Pangan di Lingkungan Wanita Tani Pedesaan.
Tujuan seminar sendiri adalah memberikan pengetahuan tentang penguatan dan pemberdayaan kelompok wanita tani di bidang usaha pangan untuk memperkuat ekonomi pedesaan.
"Seminar juga meningkatkan kemitraan usaha antara masyarakat konsumen, produsen dan pelaku usaha industri pangan," kata Sharmila.