TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin mengimbau agar masyarakat yang menyuarakan aspirasi politik lebih bersikap matang.
Ia yang ditemui di Istana Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, angkat bicara terkait video viral dugaan tindakan intimidasi yang terjadi di area car free day (cfd), kawasan Bundaran HI, Thamrin Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu kemarin (29/4/2018).
"Kita ini harus semakin matang dalam berdemokrasi. Jadi sebesar apapun perbedaan aspirasi politik praktis kita, karena kita hidup di alam demokrasi maka itu dimungkinkan," ujar Menag Lukman, Senin (30/4/2018).
Sehingga, ujar Lukman, menyuarakan aspirasi tak membuat hubungan saling merendahkan yang dapat menimbulkan perpecahan.
Ia pun menegaskan perbedaan aspirasi politik harus benar-benar dihindari dalam kehidupan berbangsa.
"Tapi jangan sampai mengusik atau membuat hubungan kita sesama saudara sebangsa lalu kemudian menjadi pecah. Jadi (perbedaan) aspirasi politik praktis itu, jangan sampai membuat kita lalu kemudian saling merendahkan atau bahkan saling menafikan satu dengan yang lain," jelasnya.
"Bagimana pun juga kita saudara sebangsa, tindakan- tindakan melecehkan atau merendahkan apalagi kekerasan terhadap sesama saudara kita, hanya karena perbedaan aspirasi politik praktis sebaiknya betul betul harus kita hindari," sambung Menag.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H.Laoly mengatakan tak seharusnya tempat berkumpul warga untuk berolahraga itu atau area car free day (CFD) digunakan untuk memancing hal yang tak baik.
"Gunakan tempat itu (Area CFD) untuk tempat apa saja, olahraga, tapi jangan gunakan untuk hal-hal seperti itu. Nanti memancing soal-soal yang tidak baik, implikasinya akan tidak baik. Jadi kalau mau olahraga ya olahraga, itu karena car free day, ya sudah gunakan saja untuk car free day. Enggak usah digunakan untuk soal-soal yang lain," terang Yasonna dikesempatan yang sama.