TRIBUNNEWS.COM -- Perbedaan pilihan politik jadi keniscayaan di jelang kontestasi negeri. Atas nama panggung demokrasi, kebebasan berekspresi menjadi hal yang lumrah dilakukan.
Meski tak jarang, riuh kompetisi politik menghadirkan pertentangan antar lapisan masyarakat. Kecenderungan perdebatan pun tak lagi mengedepankan visi misi, namun mengarah pada pragmatisme politik.
Baca: Menyanyi di Tempat Terpencil, Honor di Amplop Berubah Jadi Daun
Baca: Pulang Usai Manggung, Ada Penampakan Pocong dan Kuntilanak di Sepanjang Perjalanan
Alhasil, kedewasaan politik publik pun jadi hal yang patut dicermati. Sejatinya, panggung demokrasi menjadikan elite politik dan pendukungnya untuk adu gagasan dan ide, bukan justru menjadi ajang kontestasi identitas dan eksistensi kelompok.
Lantas, sejauh mana kekhawatiran polarisasi politik terjadi di republik ini? Dan bagaimana membangun politik keadaban di jelang kontestasi negeri?
Saksikan talkshow Satu Meja dalam episode “Jelang Pilpres, Polarisasi Makin Tajam?” Senin, 7 Mei 2018 pukul 22.00 WIB LIVE bersama Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo.