Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengungkap adanya upaya adu domba yang terlihat dan bisa dirasakan di kalangan masyarakat.
Bamsoet, begitu ia biasa disapa, merujuk pada peristiwa dugaan intimidasi oleh sejumlah oknum dalam acara Car Free Day, beberapa waktu lalu.
"Upaya adu domba sudah mulai terlihat benih-benihnya. Peristiwa hari Minggu kemarin itu benih yang harus segera dipulihkan. Kalau dibiarkan, itu akan menjalar ke seluruh Indonesia dan ini akan mengganggu dan ujung-ujung-ujungnya yang susah rakyat juga," ujar Bamsoet, di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/5/2018).
Ia juga menilai ada yang berusaha mendaur ulang aksi seperti aksi 212 dan 411.
Baca: Sandi Akan Beri Sanksi Tim Deklarasi Politik di CFD
Jika dua aksi tersebut, ia nilai berlangsung dengan aman dan asa kedewasaan, tapi tak sedikit yang berbeda.
Ia mengatakan ada aksi yang didaur ulang dengan tujuan 'kurang elok'. Namun, ia enggan berkomentar lebih jauh.
Politisi Golkar ini juga menyinggung strategi politik dengan cara menjelek-jelekkan lawan politik, yang dinilainya tak elegan.
"Tidak elok dan tidak bijaksana kalau kita menjelek-jelekkan lawan kita dan men-downgrade lawan kita. Lebih bagus mari kita berlomba-lomba memperbagus atau mempromosikan jagoan kita sendiri. Itu lebih elegan," jelas dia.
Lebih lanjut, ia meminta agar tak ada upaya yang bertujuan mengadu domba masyarakat.
Demi menangkal hal itu, ia sebagai pimpinan parlemen berupaya mendorong dan menekan berita-berita yang berbau adu domba di lingkungan DPR.
"Di Senayan kita akan dorong bahwa berita-berita yang berpotensi mengadu domba harus kita tekan serendah-rendahnya, agar masyarakat tidak terpancing dengan ujaran kebencian yang beredar dari hulu sampai hilir," pungkasnya.