TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kawat berduri sudah tak menghiasi area di sekitar Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/5).
Diketahui, semenjak insiden kerusuhan oleh para narapidana terorisme (napiter) di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Selasa (8/5) malam, kawat berduri telah dipasang di depan kawasan Mako Brimob.
Meski tak ada lagi kawat berduri, namun kawasan ini masih dijaga dengan ketat.
Pantauan Tribunnews.com, para polisi dengan senjata laras panjang masih berjaga-jaga di depan gapura pintu masuk Mako Brimob.
Yang tentu membedakan dari keadaan selama insiden di Mako Brimob yakni Jalan Komjen M Jasin telah dibuka.
Arus lalu lintas tampak lancar baik menuju arah kampus UI Depok ataupun Cimanggis.
Baca: Keamanan Jakarta Akan dipantau Lewat CCTV yang Dilengkapi dengan Teknologi Pengenal Wajah
Para warga baik pengendara motor ataupun pejalan kaki mampu melintasi kawasan ini.
Namun demikian, polisi masih memperhatikan setiap gerak gerik masyarakat yang lewat di kawasan ini.
Terbukti, para polisi meminta setiap orang untuk tak memotret atau mengabadikan foto gedung Brimob dari bagian depan.
Selain itu, setiap orang yang tak berkepentingan dilarang berada di depan Mako Brimob.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Rutan cabang Salemba Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sejak Selasa (8/5) malam.
Kerusuhan baru berakhir pada Kamis (10/5) pagi, dimana 155 napiter menyerahkan diri.
Akibat insiden itu, lima anggota kepolisian dan satu napiter tewas.
Para napiter yang menyerahkan diri langsung dipindahkan menuju Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.