TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menginstruksikan semua stakeholder penerbangan untuk memperketat pengamanan di semua bandar udara dan fasilitas penerbangan di seluruh Indonesia.
Hal itu menyikapi adanya serangan bom teroris di beberapa tempat di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Hal ini karena bandara dan fasilitas penerbangan merupakan objek vital nasional yang harus dijaga kualitas keselamatan dan keamanannya.
Baca: Dukun Cabul Diringkus, Dua Korban di Antaranya Anak di Bawah Umur
"Terutama bandar udara merupakan daerah yang banyak dikunjungi masyarakat. Apalagi ini menjelang bulan Ramadhan di mana banyak masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan transportasi udara," ujar Agus, dalam keterangan tertulis
Agus mengatakan, selain itu fasilitas penerbangan lain seperti radar, Tower kontrol dan lainnya juga harus dijaga sehingga bisa berfungsi memberikan pelayanan keselamatan penerbangan dengan baik.
Agus mengingatkan agar dilakukan pengecekan yang ketat dengan tetap sesuai aturan keselamatan dan keamanan yang berlaku baik untuk orang maupun barang yang akan menuju bandara dan diangkut pesawat terbang.
"Peralatan keamanan seperti cctv, X-ray serta personil keamanan harus disiagakan dan dipastikan bisa beroperasi dengan baik. Semua yang mencurigakan baik orang maupun barang harus segera dilokalisir di luar bandara," lanjutnya.
Tak lupa, Agus juga menyampaikan pada semua stakeholder penerbangan untuk selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan baik secara internal. Sedangkan untuk internal, juga harus tetap bekerjasama dengan petugas yang berwenang seperti Polri, TNI, Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat.