Laporan wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan bahwa dunia pendidikan diharapkan mampu untuk menangkal radikalisasi.
Hal itu diutarakannya setelah konferensi pers yang diadakan KPAI, Selasa (15/5/2018), menanggapi keterlibatan anak dalam serangkaian peristiwa terorisme di Surabaya.
"Dunia pendidikan kita harap mampu menangkal radikalisasi, tapi dia akan memperkuat nilai kebangsaan, cinta tanah air, rasa nasionalisme, itu yang seharusnya dilakukan oleh dunia pendidikan, " ucap Retno.
"Konon sekarang yang lebih banyak terpapar paham radikalisme adalah sekolah negeri, sekarang malah naik ke kampus, beberapa kampus ternama sudah dimasuki paham radikalisme," tambahnya.
Oleh karena itu, Retno yang juga mantan guru dan kepala sekolah memberikan saran bagi dunia pendidikan untuk menangkal paham radikal.
"Kalo dalam dunia pendidikan itu pelatihan kepada guru, bukan cara dia ngajar, tetapi membangun mindset memghargai perbedaan, memghargai keberagaman, karena medsos bisa meracuni pikiran, perlu ada pelatihan," ujar Retno.
Beliau juga menambahkan bahwa permendikbud no. 23 tahun 2015 tentang budi pekerti, ini kurang membumi, banyak guru yang tidak paham mengimplementasikannya.