Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 menembak mati terduga teroris bernama Budi Satrio (BS) di kawasan Perumahan Puri Maharani blok A4/11 11 Masangan Wetan, Sukodono, Sidoarjo, Senin (14/5/2018).
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membeberkan peran dari BS dalam jaringan teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca: Densus 88 Tangkap 13 Terduga Teroris Terkait Bom Surabaya dan Sidoarjo, Dua Ditembak Mati
BS diduga sebagai penampung dana dari JAD Surabaya.
"Ada 2 terduga teroris yang dengan terpaksa ditembak dan meninggal dunia, karena pada saat diadakan penangkapan melakukan perlawanan. Salah satunya adalah BS," ujar Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/5/2018).
"BS ini perannya adalah penampung dana yang digunakan kelompok JAD Surabaya. JAD Surabaya ketuanya adalah Dita Oepriarto yang melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta," tambah dia.
Baca: Dua Terduga Teroris Palembang Berniat Serang Mako Brimob Polda Sumatera Selatan
Selain itu, Setyo mengatakan BS merupakan satu dari 13 terduga teroris yang terkait dengan kasus serangan bom di Surabaya dan Sidoarjo.
Selain BS, IF alias Wicang terduga teroris lain yang ditembak mati.
Jenderal bintang dua ini menyebut Wicang sempat dititipi bom oleh Dita, ketua JAD Surabaya, sebelum menyerahkan bom tersebut kepada Tri.
Baca: Dituduh Dukung Terorisme, Gerindra Laporkan Pemilik 11 Akun Media Sosial Kepada Bareskrim
Tri adalah pelaku pemboman di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
"Jadi yang meninggal dunia tadi BS dan IF alias Wicang. Wicang ini dititipkan bom oleh Dita dan diserahkan kepada Tri. Diduga Wicang, Dita, dan Tri sudah siap melakukan bom bunuh diri," katanya.