Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekerja Seni, Nia Dinata menaruh perhatian besar terhadap rangkaian aksi terorisme dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.
Dia mengaku sangat miris karena aksi teror tersebut melibatkan kaum perempuan, ibu, dan anak-anak.
Atas hal itu, dia meminta orangtua sering berdiskusi dan berbincang dengan anak untuk mencegah masuknya paham radikalisme.
Baca: BREAKING NEWS: KPK Tangkap Seorang Kepala Daerah Di Bengkulu
"Sebagai ibu saya ingin mengajak semua ibu dan bapak, selalu bisa jadikan anak sebagai teman jadi tahu sepak terjang mereka kemana. Karena kita tidak mungkin mengontrol mereka terus," katanya usai acara "Gerakan Warga Lawan Terorisme", Selasa (15/5/2018) di Griya Gusdur, Matraman, Jakarta Timur.
Baca: Terduga Teroris di Manukan Surabaya Dikenal Tertutup Hingga Tak Sekolahkan Anaknya
Nia Dinata juga sempat curhat soal sekolah anak-anaknya yang tidak peka dengan aksi teror di Surabaya.
Menurutnya membahas soal terorisme dan radikalisme bukanlah hal yang tabu.
Baca: Terduga Teroris Di Manukan Surabaya Sempat Matikan Listrik Saat Digerebek Densus 88
"Kemarin saya tanya anak saya, apa yang diajarkan di sekolah setelah minggu ada peristiwa di Surabaya. Anak saya jawab di sekolah gak ngapa-ngapain. Saya sedih, kenapa sekolah anak saya tidak memberikan langkah apa yang harus dibahas. Mestinya kan dibahas, berdoa bersama. Guru jangan sungkan bahas ini," katanya.