TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain mempunyai usaha tambang dan perkebunan sawit, Bupati nonaktif Kutai Kartanegara, Rita Widyasari juga memiliki usaha salon dan klinik kecantikan.
Sejak berdiri tahun 2013 silam, usaha tersebut terus berkembang dengan rata-rata omzetnya Rp 120 juta per bulan. Lantas bagaimana kini nasib salon tersebut?
Diketahui sudah hampir delapan bulan, Rita menjadi penghuni di Rutan Merah Putih KPK. Rita tidak lagi mengkontrol usaha kecantikannya itu.
Yoli, manager di salon dan klinik kecantikan Rita menyatakan kini salon Rita mengalami penurunan omzet.
"Sejak terdakwa 1 (Rita) ada masalah. Bagaimana sekarang nasib klinik dan salonnya? Masih jalan? ," tanya kuasa hukum Rita pada Yoli di sidang lanjutan kasus dugaan suap dan gratifikasi Rita, Rabu (30/5/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.
"Masih jalan sampai sekarang salon dan kliniknya. Omzetnya saat ini ada penurunan ya separonya lah," jawab Yoli.
Diungkap Yoli di salon dan klinik kecantikan Rita, ada satu dokter praktek dan 12 karyawan termasuk bagian bersih-bersih.
"Tamu salon kan tiap hari naik turun. Kalau rame bisa 20 orang, kalau sepi bisa 5-10 orang. Kalau klinik juga begitu. Kadang ada yang sekali perawatan Rp 8-20 juta," katanya.