News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pastikan ASN Bersih dari Paham Radikal, BPIB Bakal Gelar Oriantasi Kebangsaan

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hariyono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Bripka NL, anggota Polri di Polda Jambi saat ini tengah menjalani pemeriksaan karena diduga terpengaruh ideologi terorisme atau paham radikal.

Berkaca pada kasus ini, bukan tidak mungkin ada pula Aparatur Sipil Negara (ASN) yang juga terindikasi paham radikal. Menyikapi ini, Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) sudah mengambil langkah.

Baca: Mahfud MD dan PKS Berdamai di Hari Lahirnya Pancasila

Wakil Kepala BPIP, Profesor Hariyono‎ menyatakan pihaknya berencana melakukan orientasi kebangsaan dengan lebih dulu berkoordinasi antar lembaga dan kementerian.

"Salah satu orientasi kebangsaan itu adalah memberikan wawasan pancasila dengan cara-cara kita, dengan begitu kita, tidak sekedar menyalahkan mereka karena harus kita akui, bahwa pasca reformasi wacana Pancasila itu hilang dari ruang publik," ungkap Hariyono, ‎usai menghadiri upacara Kesaksian Pancasila di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).

Hariyono juga tidak menampik para ASN bisa terpapar paham radikal meski diawal mereka telah disumpah harus setia dengan pancasila dan Undang-Undang 1945.

"Ini tanggung jawab kita bersama bagaimana mengajak saudara-saudara kita kembali ke rumah kita yang sama yaitu Pancasila," tegasnya.

Baca: Kesaktian Pancasila di Momen Ramadan, Kepala BPIP Minta Semangat Berbagi Digelorakan

Soal teknis pelaksanaan orientasi kebangsaan, diungkap Hariyono bisa menggunakan beragam model seperti diskusi, diklat maupun kerja bakti. Itu semua disesuaikan dengan konteks dan problem yang ada di kementerian dan lembaga‎.

Sebelumnya, Bripka NL ditangkap tim Mabes Polri dan Polda Jambi pada Senin (28/5/2018) lalu. Kini masih didalami apakah yang bersangkutan bagian dari jaringan, simpatisan atau hanya main-main.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini