Selepas salat, Pak Koes pun memperkenankan para wartawan masuk ke dalam rumahnya.
Rumah bercat putih tersebut memberi kesan santai, tidak banyak perabotan di dalamnya. Sebuah sofa di ruang tamu dan sebuah tv lcd berlayar sekitar 42 inci menggantung di dekatnya.
Dalam rumah minimalis itu, Pak Koes tinggal bersama anak perempuannya dan seorang cucu.
Pria berumur 69 tahun tersebut pun menjelaskan bahwa dirinya sudah mengetahui tentang pemberitaan mirip Pak Harto dari keponakannya.
“Saya udah diberitahu keponakan saya, dia WA (Whatsapp), katanya Wa Koes jadi Artis,” cerita Pak Koes.
Sebelumnya memang sudah banyak yang menyamakan Pak Koes dengan Bapak Pembangunan Indonesia, mulai dari pegawai pom sampai supir taxi langganannya.
“Baru dibilang mirip sekitar tahun 2011, pas lagi di pom bensin pegawainya bilang, wah ini mirip pak harto nih, bisa masuk acara Asal (asli apa palsu),” ujar Koeswali.
Pak Koes yang kini sehari-harinya sibuk menemani cucu mengaku sering disamakan dengan Pak Harto oleh supir taxi langganannya.
Pernah suatu waktu pria asal Cirebon 1948 itu memesan taxi untuk dijemput dan supir taxi langganannya membalas, “Siap Pak Harto!”
Meski sering disamakan dengan Pak Harto, namun menurut pengakuan Pak Koes keluarganya belum pernah sekalipun menyebut dirinya mirip dengan presiden yang pernah berkuasa selama 32 tahun itu.
Saat ditanyai tentang pendapatnya akan sosok Soeharto, Pak Koes mengaku mengagumi sosok Pak Harto.
“Saya ngefans. Pak Harto itu tegas,keamanannya terjamin, terus kalau ada masalah itu cepat. Misalnya ada organisasi apa mau merintah sebelum bergerak atau pas masih rapat aja udah ditangkep,” kata Pak Koes.
Pak Koes yang saat itu masih setia memegangi tongkat kayunya tidak menyanggupi jika diminta bergabung dengan salah satu partai.
“Gak deh, saya ga tertarik politik,” ujarnya.