TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menegaskan informasi mengenai gedung DPR RI sebagai sasaran bom muncul dari keterangan terduga teroris yang ditangkap di kampus Universitas Riau (UNRI) pekan lalu.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon ragu tiga orang terduga teroris yang diamankan di kampus UNRI menjadikan gedung DPR atau DPRD sebagai target pengeboman.
Fadli pun meminta kepolisian mendalami motif pengeboman itu.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Syahar Diantono mempersilahkan bagi yang meragukan kebenaran informasi tersebut.
Baca: Fadli Zon Tidak Yakin Teroris Incar Gedung DPR RI
Namun, ia menegaskan begitulah adanya keterangan dari terduga teroris.
"Ya silahkan saja kalau (keterangan gedung DPR jadi sasaran bom, -red) diragukan. Tapi itu kan keterangan berdasarkan keterangan tersangka," ujar Syahar ketika dikonfirmasi, Selasa (5/6/2018).
Lebih lanjut, ia mengakui pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan pada ketiga terduga teroris, guna menggali informasi lebih dalam.
"Para tersangka masih diperiksa. Rekan-rekan Densus terus menggali informasi dari yang bersangkutan," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, ragu tiga orang terduga teroris yang diamankan di kampus UNRI menjadikan gedung DPR atau DPRD sebagai target pengeboman. Fadli meminta kepolisian mendalami motif pengeboman itu.
"Saya tidak terlalu yakin ya, harus diinterogasi. Makanya mereka itu harus diadili kalau memang benar gitu," kata Fadli di Gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/6).
Dalam kasus ini, Densus 88 Antiteror dan Polda Riau meringkus 3 orang di kampus UNRI. Polisi menyebut pelaku menargetkan gedung DPR dan DPRD sebagai tempat melakukan aksi teror.