Kementerian Perhubungan menyiapkan program mudik gratis untuk menurunkan angka kecelakaan di masa angkutan lebaran 2018. Para pemudik disarankan untuk menggunakan angkutan umum gratis yang sudah disediakan oleh Kementerian Perhubungan dan BUMN/Mitra kerja.
Selain lebih nyaman, para pemudik pun bisa beristirahat selama perjalanan mudik, sehingga bisa tiba dengan selamat di kampung halaman.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, “Untuk program mudik gratis Kementerian Perhubungan dan BUMN/Mitra kerja telah menyiapkan kuota sebanyak 245.329 orang yang diharapkan akan menurunkan tingkat kecelakaan di masa angkutan lebaran,”.
Mudik memang sudah menjadi aktivitas tahunan masyarakat Indonesia, namun bukan berarti sarana angkutan yang disediakan tidak mengalami perubahan. Setiap tahun tentunya ada langkah-langkah antisipatif untuk menekan angka kecelakaan serta membuat para pemudik merasa lebih nyaman dengan angkutan umum yang disediakan.
Lalu, apa saja langkah-langkah antisipatif yang telah dilakukan Menhub?
Beberapa langkah yang akan dilakukan diantaranya koordinasi secara intensif dengan seluruh stakeholder serta melakukan pembagian tugas dan peran di lintas sektoral. Kemudian, melakukan Inspeksi Keselamatan/Ramp Check terhadap seluruh armada angkutan umum (darat, laut, udara dan kereta api) lebih awal yang dilakukan secara menyeluruh.
Selain itu, pemerintah juga menyediakan aplikasi ‘Ayo Mudik’ yang dapat di download di palystore yang memberikan informasi lengkap mengenai cuaca, jalur mudik, posko polisi, posko kesehatan, SPBU, rest area, masjid dan bengkel sesuai dengan lokasi keberadaan pemudik. Selain itu juga dilengkapi dengan nomor telepon darurat yang dapat dihubungi setiap saat.
Pada Lebaran tahun ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga meresmikan Pos Koordinasi (Posko) Angkutan Lebaran Tahun 2018 guna menjaga keamanan arus mudik dan menekan jumlah angka kecelakaan.
Posko Terpadu Angkutan Lebaran ini nantinya akan berlangsung selama 18 hari yang dimulai dari H-8 (7 Juni 2018) sampai dengan H+8 (24 Juni 2018) Lebaran, dan bertempat di Ruang Nanggala Gedung Cipta Lantai 7 Kemenhub.
Posko ini diikuti oleh berbagai instansi yang terdiri dari Ditjen Perhubungan Darat, Ditjen Perhubungan Laut, Ditjen Perhubungan Udara, Ditjen Perkeretaapian, Badan Litbang Perhubungan, Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan.
Tidak sampai di situ, KNKT, dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, PT Angkasa Pura I dan II, Perum LPPNPI, PT Pelindo, PT ASDP Indonesia Ferry, PT KAI, PT Jasa Marga, PT Jasa Raharja, Perum Damri, BMKG, Basarnas, Korlantas Polri, Kementerian ESDM, Kementerian Kesehatan, Dishub Provinsi DKI Jakarta, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), dan Sentra Komunikasi Mitra Polri (Senkom Mitra Polri) juga turut berpartisipasi dalam Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2018.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil prakiraan dari Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik untuk musim lebaran tahun 2018 ini akan mengalami kenaikan sebesar 5,17 persen.
“Kami prediksi jumlah pemudik akan mencapai 19,50 juta orang, atau mengalami kenaikan sebesar 5.17% persen dari jumlah pemudik tahun 2017 yang berjumlah 18,60 juta orang,” sebut Menhub.
Semua langkah antisipatif ini tentunya juga melibatkan peran aktif pengguna jalan agar selalu mengutamakan keselamatan bersama demi terlaksananya Angkutan Lebaran 2018 yang guyub, rukun dan bahagia.