TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyatakan dirinya menjamin netralitas Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri dalam pemilu dan pilkada bersifat mutlak.
Dikutip Tribunwow.com dari akun resmi pribadinya @jokowi, Jokowi juga mengatakan jika dirinya sudah memberi arahan kepada masing-masing pemimpin lembaga untuk tetap menjaga netralitas di tempatnya bernaung.
Terakhir, Jokowi menghimbau agar masyarakat turut mengawasi jalannya pemilu dan melaporkan kepada Bawaslu bila ada tindak pidana pelanggaran aparat negara yang tidak netral.
"Netralitas TNI, Polri, dan BIN dalam pemilu dan pilkada bersifat mutlak. Saya telah memberi arahan Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk tetap menjaga netralitas aparat negara di lembaga yang mereka pimpin.
Ada yang tidak netral? Mari awasi dan laporkan kepada Bawaslu," tulis @jokowi.
• Hasil Pertandingan Piala Dunia 2018, Rabu 26 Juni 2018: Menang Dramatis, Argentina Lolos 16 Besar
• Fakta-fakta Kombes Polisi Aniaya 7 Anak Buahnya, Kronologi hingga Penanganan Kasus
Tidak diketahui dengan pasti apakah cuitan tersebut berkaitan dengan tanggapan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya.
Namun, seperti yang diketahui, SBY pernah mengatakan adanya ketidaknetralan TNI, Polri, dan BIN dalam Pilkada, Selasa (26/6/2018).