Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPU Pramono Ubaid membenarkan adanya upaya perusakan sistem IT KPU oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Upaya perusakan hanya data mengenai fungsi informasi dan kontrol. Hal itu, tidak akan mempengaruhi hasil akhir rekapitulasi KPU terkait Pilkada Serentak 2018.
"Yang di-hack itu, hanya data yang sebenarnya untuk fungsi informasi dan kontrol. Tidak ada fungsi lain. Jadi, sebenarnya mau di-hack seperti apapun, tidak akan pengaruhi hasil akhir," jelas dia saat dihubungi, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Baca: Hasto Kristiyanto Akan Menari Kecak Selama Tiga Jam
Ia menjabarkan data yang akan dipakai oleh KPU untuk disahkan adalah data manual usai rekapitulasi di tingkat TPS, kecamatan hingga kabupaten atau kota.
"Kalau sampai ada isu akan manipulasi data atau lain-lain, itu enggak ada. Karena yang resmi nantinya akan yang manual," ujarnya.
"Jadi, kalau ditanya ada serangan hacker, itu iya ada. Tapi, itu bukan data resmi," kata Pramono.(*)