Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Senior Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo mengatakan pasca menangnya Ridwan Kamil di Pilkada Serentak kemarin, membuka peluang Joko Widodo (Jokowi) untuk menang di wilayah Jawa Barat pada pemilihan presiden 2019 nanti.
"Pernyataan Ridwan Kamil (RK) yang akan mendukung Jokowi di pilpres 2019 memberi sinyal perubahan peta pilpres di Jabar. Meskipun pengaruh kemenangan RK tidak secara otomatis linear dengan kemenangan Jokowi di Jabar pada pilpres nanti, tetapi kemenangan RK akan memperkuat dukungan Jokowi di provinsi paling padat pemilih tersebut," kata Karyono melalui keterangan tertulis, Jumat (29/6/2018).
Dia mengatakan jika pada pilpres 2014 lalu pasangan Prabowo-Hatta unggul di Jabar, maka pada pilpres 2019 mendatang, bisa jadi Jokowi yang unggul.
Sebab, kekuasaan di Jabar kini telah beralih dari kekuatan pendukung Prabowo ke kekuatan pendukung Jokowi. Seperti diketahui, pada pilpres 2014 lalu, kekuasan di Jabar dipegang oleh partai pendukung Prabowo-Hatta.
Tentu saja ada pengaruhnya terhadap kemenangan pasangan capres Prabowo - Hatta di provinsi tersebut walau belum diketahui secara pasti berapa persen pengaruhnya terhadap elektabilitas Prabowo-Hatta.
Dia menjelaskan potensi kemenangan Jokowi di Jabar pada pilpres 2019 nanti sudah terlihat sebelum kemenangan Ridwan Kamil di pilgub Jabar.
"Hasil survei Indo Survei & Strategy (ISS) pada Mei 2018 menunjukkan elektabilitas Jokowi sudah merangkak naik melampaui Prabowo dan kandidat lain," ucapnya.
"Dalam simulasi 13 nama kandidat, Joko Widodo berada di posisi paling atas dengan 37%, Prabowo Subianto 31.3%, Agus Harimurti 2.7%; Anies Baswedan 2.2%, Gatot Nurmantyo 1.8 %, Ridwan Kamil 1, 6%, Ahmad Heryawan 1, 3%, Habib Rizieq Shihab 0, 9%, Sri Mulyani 0, 6%, TGB Zainul Majdi 0, 5%, Muhaimin Iskandar 0.2%, Romahurmuzy 0,1 %, Undecided 18, 9%," tandasnya