TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengomentari kalahnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Sudirman Said dan Ida Fauziyah berdasarkan hasil hitung cepat.
Menanggapi itu, Sandiaga memilih untuk membandingkan hasil survei dengan fakta di lapangan.
Baca: Dedi Mulyadi: Golkar Punya Modal Dasar 25 Persen Untuk Pemilu 2019
"Yang sangat membanggakan buat kami adalah bahwa ternyata masyarakat tidak bisa lagi diubah opininya atau digiring opininya melalui survei-survei yang kalau kami lihat sangat berbeda jauh hasilnya dengan hasil dari Pilkada," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018) malam.
Hal ini juga pernah disinggung Sudirman Said sebelumnya. Di beberapa survei, elektabilitas Sudirman dan Ida disebut sangat rendah.
Setelah hasil quick count keluar, suara untuk Sudirman-Ida tidak serendah hasil survei itu.
Sandiaga mengatakan, kejadian ini mirip dengan yang terjadi pada dirinya saat Pilkada DKI 2017.
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita jauh sudah lebih matang, dan itu juga merupakan pengulangan dari kondisi dimana waktu Pilkada DKI 2017, survei menggiring ke arah yang mana, masyarakat menentukan pilihannya sendiri," katanya.
Sandiaga pun bersyukur proses pilkada berlangsung aman dan damai. Menurut dia ini merupakan bukti demokrasi di Indonesia semakin matang.
Terkait menang atau tidaknya Sudirman-Ida, Sandiaga mengatakan hal itu belum final.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapi Melejitnya Suara Sudirman-Ida, Sandiaga Sebut Warga Tak Bisa Digiring Hasil Survei",