TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Massa Aksi 67 Tegakkan Keadilan tiba di kantor Badan Reserse Kriminal Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2018) sekira pukul 14.00 WIB.
Usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Istiqlal, massa melakukan aksi long march ke kantor Bareskrim Polri. Setibanya di depan kantor Bareskrim, mobil komando mendengungkan suara azan.
Usai azan mereka sempat menyinggung kasus dugaan penistaan agama Islam lewat puisi Ibu Indonesia yang ia bacakan di suatu gelaran pekan busana.
"Kata Sukmawati suara azan jelek, betul apa tidak?" ujar seorang orator di atas mobil komando di depan gedung Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2018).
"Betul!" teriak ribuan massa yang mengenakan pakaian putih-putih.
Puisi Sukmawati itu membandingkan kidung lebih merdu dari suara azan. Lalu menyandingkan sari konde lebih cantik ketimbang cadar.
"Pelapornya ada, barang buktinya jelas, kita mempertanyakan penerbitan SP3. Kita mempertanyakan kepada pihak kepolisian, ada apa?" lanjut orator di atas mobil komando.
Massa Aksi 67 Tegakan Keadilan menuntut kasus Sukmawati untuk dilanjutkan. Pada aksi kali ini, mereka ingin meminta penjelasan kepada pihak Bareskrim alasan menerbitkan SP3.
Gempa Terkini Senin 5 Februari 2024 Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Kekuatan Getaran
Gempa Terkini Minggu 14 April 2024 Pagi Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudonya
Gempa Bumi Terkini Senin 19 Februari 2024 Pagi, Guncangan Baru Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudo
Pada aksi kali ini, massa juga menutup Jalan Medan Merdeka Timur, sehingga tak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, roda empat, dan angkutan umum.
Pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan pengalihan arus:
-Arus lalu lintas yang datang dari Cikini Raya menuju ke arah M Ridwan Rais dialihkan ke kanan Jalan Kwitang Raya.
-Arus lalu lintas yang datang dari arah Jalan Kwitang akan diminta memutar balik ke arah Jalan Kwitang Raya.
-Arus lalu lintas dari arah Jalan Kebon Sirih diluruskan ke Jalan Kwitang Raya.