Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai penghentian penggunaan 'Kecebong-Kampret' dalam pembicaraan politik sebuah hal yang positif.
"Siapa sih kecebong dan siapa kampret. Saya kira bagus-bagus aja (penghentian istilah 'Kecebong-Kampret'), yang memulai itu siapa dan itu kan bahasa yang berkembang di media sosial. Saya kira bagus-bagus aja," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR itu juga berpendapat inti dari penghentian istilah 'Kecebong-Kampret' itu adalah bagaimana untuk menghentikan fitnah di media sosial.
"Jadi intinya itu adalah bagaimana menghentikan segala macam fitnah, hoaks di media sosial sehingga kalau kita berdebat di media sosial orangnya jelas bertanggung jawab dan tidak menyebarkan fitnah dan black campaign," tutur Fadli.
"Setiap orang boleh berpendapat boleh kirits tapi tidak boleh fitnah," katanya menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, dalam kajian Tauhid di Masjid Istiqlal, Aa Gym meminta kepada masyarakat untuk memanggil orang dengan gelar yang buruk, termasuk 'kecebong' atau 'kampret'.