Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 13 pengawas pemilihan umum (Panwaslu) daerah menerima tindak intimidasi selama tahapan Pilkada Serentak 2018.
Satu diantaranya seorang anggota Panwaslu yang bertugas di Provinsi Papua.
Rumah anggota panwaslu tersebut dibakar saat bertugas mengawasi pelaksanaan Pilkada.
Baca: Respons Cak Imin Tanggapi Menguatnya Nama Mahfud MD dalam Bursa Calon Wakil Presiden Jokowi
Pernyataan itu disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Abhan.
Dia menyampaikan evaluasi pelaksanaan Pilkada 2018 untuk perbaikan prosedur penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019.
Baca: Mantan Wakil Bupati Malang Diminta Kooperatif Penuhi Panggilan KPK
"Intimidasi dan kekerasan baik dari tim pasangan calon maupun dari pihak lain. Ada 13 orang. Rumah ada yang dibakar. Di daerah Papua itu," ujar Abhan, ditemui di kantor Bawaslu RI, Kamis (12/7/2018).
VIDEO: Detik-detik Mobil Brio Merah Masuk Jurang, Sempat Tabrak Pembatan Jalan - Tribunpekanbaru.com
Detik-detik TKP Kasus Subang Digaris Polisi, Sempat Ada 2 Wanita Cengengesan Intip Lokasi Pembunuhan
Selain itu, selama tahapan Pilkada serentak, terdapat 19 orang meninggal dunia dan sembilan orang menderita luka.
Baca: Dideportasi Dari Jerman, Pemohon Suaka Afghanistan Gantung Diri di Kabul
Dia menjelaskan, belasan orang itu meninggal dunia karena menderita sakit.
Dia menegaskan, meninggal dunia bukan karena mengalami intimidasi.
"Ada yang sakit ada yang kelelahan. Ada yang kecelakaan ketika mau menjalankan tugas rekapitulasi. Di Sulsel, Jawa Tengah," katanya.