Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pembantaian terhadap 200an ekor buaya di Sorong Papua mendapat sorotan dari media Jepang antara lain NHK, AFP Japan serta media lainnya.
"Buaya yang sempat membunuh seorang warga setempat di Papua membuat masyarakat setempat marah dan membunuh sekitar 300 ekor buaya dan kini mendapat keprihatinan mendalam dari badan pelestarian alam setempat," ungkap NHK, Senin (16/7/2018).
Peristiwa pembantaian 292 ekor buaya terjadi pada Sabtu (14/7/2018).
Massa membantai buaya setelah seorang warga bernama Sugito tewas dimangsa buaya saat sedang mencari rumput di sekitar area penangkaran buaya, pada Jumat (13/7/2018).
Baca: Nobar Final Piala Dunia Berujung Tewasnya Johny, Tersangka Pelaku Kritis Diamuk Keluarga Korban
Dari 292 ekor buaya, dua ekor di antaranya milik pemerintah dan 290 ekor lainnya adalah aset pemegang izin, PT Mitra Lestari Abadi.
"Seorang pegawai mendengar seseorang berteriak minta tolong. Dia dengan cepat pergi dan melihat buaya itu menyerang. Orang tersebut tewas dan warga datang ke penangkaran dan membunuh semua buaya," ungkap Kepala Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) di Papua Barat, Basar Manullang.
Setelah pemakaman warga pada 14 Juli, ratusan penduduk desa menyerang tempat buaya dengan tongkat, pisau dan lainnya untuk menaklukkan mereka.
Dari 292 buaya yang dibunuh ada yang sekitar dua meter panjang tubuhnya.
"Ada juga warga lokal yang membuat video memperlihatkan bagaimana aksi pembunuhan dan mengerek buaya dengan tali," tambah NHK.
Ada buaya yang berada dalam tempat perlindungan serta izin dari pemerintah.
Otoritas perlindungan satwa lokal setempat mengutuk hal tersebut.
"Polisi setempat juga sedang memeriksa pertanggungjawaban dan melakukan investigasi tindakan kriminal," lapor NHK.