Laporan Reporter Warta Kota, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pelemparan bom molotov di kediaman Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, di Bekasi ternyata tidak terekam karena CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Lokasi pelemparan bom molotov ini adalah di rumah Mardani di Jalan KH Ahmad Madani No 199D, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
“Kami memastikan untuk mengecek CCTV di sekitar sana apakah ada atau tidak. Ternyata tidak merekam,” kata Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).
Karena itu, lanjut Argo, wajah pelaku maupun sepeda motor digunakan, tidak terpantau di CCTV.
Untuk mendalami penyelidikan itu, pihaknya pun akan memeriksa Mardani. ”Nanti pasti (Mardani) akan dimintai keterangan kalau memang berkaitan dengan itu,” kata Argo.
Baca: Puluhan PSK di Jalan Tubagus Angke Berteriak Histeris Saat Ada Razia Satpol PP
Selain itu, lanjut Argo, pihaknya juga akan melakukan pengecekan sidik jari. Yaitu yang menempel di botol pada bom molotov tersebut.
“Kami akan mengecek sidik jari apakah ditemukan dari botol, karena masih utuh di sana,” kata Argo.
Botol bom molotov itu, tambah Argo, terdapat dua buah.
Baca: Ada Aktivitas Pembangunan di Pulau C Bikin Anies Baswedan Marah
Satu botol masih utuh, sedangkan botol lainnya pecah dan ujungnya telah terbakar. “Kami sudah periksa saksi, yaitu sekuriti dan tetangga yang melihat kejadian itu,” kata Argo.
Penyidik PMJ dan Polres Bekasi pun akan mengecek ke lokasi kembali untuk mencari beberapa data dan keterangan terkait kasus tersebut.
Seperti diketahui, sebelumnya mengutip keterangan dari keamanan lingkungan rumahnya, Mardani mengatakan ada dua sepeda motor yang mengitari area rumahnya sejak Rabu (18/7/2018).
Lalu pada Kamis (19/7/2018) dini hari, Mardani mendengar suara benda jatuh.
Kemudian pada pagi harinya penjaga rumah Mardani saat menyapu halaman menemukan pecahan botol berisi bensin.