Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRUBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengatakan jika tahun 2019 nanti merupakan tahun pertaruhan bagi MK.
Bagaimana tidak, tahun 2019 nanti merupakan ajang demokrasi, tahun di mana pemilu legislatif dan pemilu presiden dilaksanakan secara serentak dan sudah pasti akan ada sengketa pemilu yang masuk ke MK.
"Tahun 2019 nanti dapat dikatakan sebagai tahun pertaruhan bagi Mahkamah Konstitusi untuk menyelesaikan kewajiban konstitusionalnya," ujar Anwar dalam pidatonya memperingati 15 tahun berdirinya MK, di halaman gedung MK, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Terlebih lagi, sambung Anwar, penambahan partai politik peserta pemilu dan penambahan jumlah daerah pemilihan akan berimplikasi terhadap sengketa yang akan masuk ke MK. Hal tersebut belum termasuk dengan sengketa Pemilu Presiden.
Baca: PKS Yakin Ketua Umum Partai Koalisi Akan Dapat Tempat di Tim Pemenangan Prabowo-Sandi
Namun demikian, Anwar yakin MK akan mampu menyelesaikan sengketa pemilu dengan baik jika para hakim bekerja secara profesional serta menjaga integritas.
"Namun saya yakin dan percaya jika kita bekerja sama dengan baik bekerja secara profesional serta menjaga integritas dan disertai niat untuk beribadah kepada Allah SWT, maka apa yang menjadi tanggung jawab kita kepada negara dan bangsa dapat diselesaikan dengan baik," harapnya.