Laporan Reporter Kontan, Khomarul Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Polemik agar status bencana gempa Lombok dinyatakan sebagai bencana nasional ramai dibicarakan di media sosial.
Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) pun ikut angkat bicara soal ini.
TGB meminta semua semua sebaiknya bersabar, sebab pemerintah selalu mengutamakan penanganan terhadap korban bencana.
"Potensi nasional masih mampu mengatasi penanganan darurat bahkan sampai rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana nanti. Penanganan bencana saat ini skalanya sudah nasional dan all-out," kata TGB dalam keterangan tertulis, Senin (20/8/2018).
Ia mengatakan, selama ini, pihaknya di daerah bersama Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas dan TNI/Polri terus berkoordinasi dan memobilisasi banyak personil dan alat-alat berat yang dibantu dari pusat untuk membantu pemulihan dan merehabilitasi sarana yang terdampak gempa.
Menurut TGB, pemerintah pusat terus mendampingi pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
Juga memberikan penguatan seperti bantuan anggaran, pengerahan personil, bantuan logistik dan peralatan, manajerial dan tertib administrasi.
Baca: PKS: Aneh! Status Bencana Nasional untuk Lombok Terganjal Hanya Karena Alasan Pariwisata
Kata TGB, wilayah Lombok dan Sumbawa ini cukup luas, tidak semua daerah terpapar gempa.
Khususnya daerah-daerah wisata seperti KEK Mandalika, Senggigi dan Pulau Moyo dan lainnya masih dapat dikunjungi wisatawan.
"Apabila gempa Lombok ini dinyatakan sebagai bencana nasional, maka Pulau Lombok dan Sumbawa akan 'mati' dan pemulihannya akan lama. Padahal sektor pariwisata adalah salah andalan pertumbuhan ekonomi NTB, selain pertanian," tambah TGB.