TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa hanya kaum muda yang mampu menghadapi revolusi industri 4.0.
Hal ini diungkapkannya di depan seribuan anak muda dari penjuru Indonesia yang hadir dalam acara Young on Top National Conference 2018 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (25/8/2018).
"Perubahan di dunia sangat cepat sekali. Revolusi industri 4.0 sudah bergerak dan ada di depan mata kita. Bagaimana menghadapi revolusi industri 4.0, menurut saya, yang bisa menghadapi ini hanya satu, anak-anak muda, youthers," ujar Jokowi.
"Kalau kayak saya, sudah ketinggalan banyak," lanjut dia.
Mendengar kalimat Jokowi itu, para peserta konferensi yang jumlahnya sekitar 1.000 sontak tertawa.
Baca: Charles Honoris: Pak Jokowi Tak Minta TNI-Polri Dukung Calon Tertentu
Jokowi mengaku, saat berkomunikasi dengan anak-anaknya saja, dia sering kesulitan.
Dia mengaku, tak 'nyambung' ketika mengobrol, baik dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulungnya, maupun anak keduanya, Kahiyang Ayu.
Apalagi dengan putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
Sebab, lanjut Jokowi, terdapat perbedaan nilai yang dianut kaum tua seperti dirinya dengan kaum muda.
"Saya kalau ngomong sama anak sendiri, banyak enggak sambungnya. Dengan (anak) yang pertama sering enggak nyambung, dibilang 'Bapak ndeso banget' sih. Ya memang jarak umur jauh sekali," lanjut dia.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi berpesan agar anak muda terus bekerja keras dan mampu memanfaatkan peluang.
"Ada dua hal. Pertama, ada tantangan yang harus kita hadapi. Kedua, ada peluang yang harus juga kita ketahui, di mana peluangnya. Inilah yang akan membawa sebuah negara menjadi maju atau tidak maju ke depannya," ujar Jokowi.
Dalam acara tersebut, hadir pula Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Saya Sering Dibilang, "Bapak Ndeso Banget Sih..."
Penulis : Fabian Januarius Kuwado