TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar duka datang dari tokoh pers Indonesia.
Secara mengejutkan, staf ahli Dewan Pers Sabam Leo Batubara meninggal dunia, Rabu (29/8/2018).
"Kabar duka dari Bpk Leo Batubara, mantan anggota Dewan Pers meninggal Rabu, 29 Agustus 2018 pukul 16.30 WIB di RSPAD. Doa dan hormat mendalam kepada almarhum," demikan kabar duka yang diterima Tribunnews.com.
Anggota Dewan Pers Nezar Patria membenarkan kabar meninggalnya Leo Batubara.
"Iya, tadi siang sempat say hello (dengan Leo Batubara). Usia memang rahasia Tuhan," tulis Nezar.
Kasubag Pengaduan Dewan Pers, Syariful juga membenarkan meninggalnya Leo Batubara.
Menurut Syaripul, Leo Batubara mendadak jatuh dan langsung dibawa ke RSPAD Gatot Subroto pada Rabu sore.
Baca: Hanifan Pesilat Indonesia Raih Emas ke-29, Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2018
Sesampai di RSPAD, tim dokter menyatakan Leo Batubara sudah meninggal dunia.
"Jenazah sampai sore ini masih disemayamkan di RSPAD Gatot Subroto," jelas Syaripul.
Tribunnews pada Rabu siang sedang berdiskusi dengan Nezar Patria di salah satu ruang Dewan Pers.
Saat diskusi, tiba-tiba Leo Batubara menghampiri.
Dengan memakai tongkat untuk berjalan, Leo menyalami Tribun dan Nezar Patria.
Tak banyak yang dibicarakan karena Leo Batubara hendak mengikuti rapat di salah satu ruang Dewan Pers.
Sabam Leo Batubara biasa dipanggil Leo.
Baca: Momen Mesra Dua Kubu di Pencak Silat, Kubu Jokowi: Semuanya Ikut Tenang
Ia dikenal aktif membela kebebasan pers.
Ia pernah menjabat Wakil Ketua Dewan Pers periode 2007-2010.
Pada tahun 1999, Leo Batubara aktif terlibat dalam perumusan UU No. 40/1999 tentang Pers.
Pendidikan formal diselesaikannya di IKIP Negeri Jakarta tahun 1970.
Sejak tahun 1999 sampai 2005 menjadi Pemimpin Perusahaan harian Suara Karya.
Saat ini ia masih aktif di Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI), sebuah perkumpulan yang memperjuangkan amandemen konstitusi dan perundang-undangan yang melindungi kemerdekaan pers.