Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan ke Washington DC pada 27 hingga 29 Agustus 2018.
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai upaya memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat (AS), khususnya di bidang pertahanan.
Baca: Dilelang untuk NTB, Kaus Jonatan Christie Laku Terjual Rp 400 Juta, Ini Sosok Pembelinya
Ryamizard didampingi para pejabat Kementerian Pertahanan RI, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono, serta Atase Pertahanan KBRI Washington DC, Marsma TNI Joko Takarianto.
Rangkaian kegiatan Menhan dan rombongan diawali dengan pertemuan Menhan RI dengan Menhan AS Jenderal (Purn) James N Mattis, bertempat di Departemen Pertahanan AS, Pentagon, Washington DC.
Menhan RI disambut dengan upacara militer berupa dentuman meriam 21 kali yang dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan kehormatan serta pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara.
Kedua Menhan dikesempatan itu menegaskan kembali hubungan kerja sama pertahanan kedua negara yang telah terjalin sejak lama.
Baca: Link Live Streaming Undian Grup Liga Champions Kamis 30 Agustus 2018 Pukul 23.00 WIB
"RI mendukung konsep 'Free and Open Indo-Pacific' yang digagas oleh AS, dengan mengedepankan pendekatan ekonomi, menjunjung prinsip inklusifitas dan mengedepankan peran ASEAN," ujar Menhan dalam keterangan yang diterima wartawan, Kamis (30/8/2018).
Di samping itu, isu-isu strategis, khususnya isu pertahanan dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik juga dibahas.
"Menhan AS mendukung kerja sama trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina, yang ditujukan bagi peningkatan keamanan di perairan masing-masing negara," tutur Ryamizard.
Dalam pertemuan tersebut juga disepakati beberapa kerja sama konkret, diantaranya peningkatan kapasitas SDM melalui program pendidikan dan latihan bersama.
Baca: Jual Miras dan Fasilitasi Tamunya Berbuat Mesum, Dua Perempuan Ini Diamankan
Kemudian peningkatan kapasitas industri pertahanan, serta modernisasi alutsista dan sistem pertahanan.
Menhan juga menyaksikan penandatanganan MoU kerja sama antara Boeing dengan PT Dirgantara Indonesia untuk mengembangkan teknologi manufaktur, perawatan, dukungan, pelatihan, dan sertifikasi.
Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan industri penerbangannya bagi kebutuhan angkatan bersenjata.