TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ustadz Yusuf Mansur membantah pernyataan cawapres KH Ma’ruf Amin yang menyebut dirinya sudah masuk tim sukses (timses) pemenangan Joko Widodo-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Saat dikonfirmasi usai melaksanakan salat jumat bersama cawapres lain, Sandiaga Uno di Masjid At-Taqwa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (31/8/2018), Yusuf Mansur mengatakan dirinya mengambil jalan tengah.
“Saya belum dengar sendiri dari beliau (Maruf Amin), yang jelas saya inginnya jadi ustadz, jadi ulama, yang tengah ini memang perlu ada,” ujarnya.
Yusuf Mansur mengatakan lebih memilih posisi di tengah sebagai penyejuk dan pemberi kedamaian untuk Pilpres 2019.
“Yang di tengah kan tugasnya mendoakan semua, jadi jangan kaget kalau nanti saya tiba-tiba ke Pak Jokowi, tiba-tiba ke Pak Prabowo,” katanya.
Pimpinan pondok pesantren Daarul Quran Ketapang Tangerang itu mengklarifikasi bahwa saat dirinya mengatakan membahas timses dengan Maruf Amin beberapa waktu lalu adalah candaan belaka.
“Jadi saya ke rumah beliau silaturahmi setelah ibadah haji, seperti biasa kami bicarakan ekonomi keumatan, ekonomi kebangsaan, posisi saya sebagai pelaku bidang tahfidz dan wirausahawan,” katanya.
“Saya hanya bercanda bilang ke wartawan kalau saya bahas timses, saya lupa kalau beliau cawapres,” ujarnya.
Saat ditanya adakah kemungkinan bergabung dengan salah satu kubu, Yusuf Mansur belum mau memberi jawaban.
“Kalau saya jawab sekarang kan berarti mendahului kehendak yang di atas, nanti aja lah lihat,” katanya.
Sandiaga yang ada di sampingnya pun memberi pernyataan bahwa dirinya akan selalu mendoakan yang terbaik untuk Yusuf Mansur.
“Apapun yang dilakukan ustadz kita doakan yang terbaik dan yang penting kita pikirkan ekonomi bangsa bersama-sama, sebagai ulama yang penting beliau bisa hadirkan kesejukan,” kata Sandiaga.