Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fahmi Darmawansyah, Direktur Utama PT Merial Esa mengakui diajak oleh Fayakhun Andriadi ke rumah mantan Ketua Umum Golkar, Setya Novanto.
Pertemuan itu menurut Fahmi yang juga suami Inneke Koesherawati berlangsung singkat. Selain Fayakhun dan Fahmi, turut hadir Erwin Arief Direktur PT Rohde and Schwarz Indonesia serta M Adami Okta bagian operasional PT Merial Esa.
"Iya saya ke rumah Pak Setya Novanto diajak oleh Fayakhun. Disana ada juga Erwin dan Adami. Pointnya soal dana fee 6 persen yang diberikan ke Ali Fahmi (Staf Ahli Kepala Bakamla)," ucap Fahmi saat bersaksi untuk terdakwa Fayakhun, Senin (3/9/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Lanjut jaksa KPK bertanya bagaimana respon Setya Novanto soal Fayakhun yang disebut Fahmi kecewa karena tidak mendapatkan sisa fee dari proyek pengadaan di Bakamla.
"Tanggapan terdakwa (Fayakhun) dan Setya Novanto, bagaimana? ," cecar jaksa KPK.
"Pertemuan itu sebentar saja. Responnya Pak Setya Novanto tidak terlalu tanggapi, dingin aja. Kecewa juga mungkin. Tidak ada kata yang diucapkan, lalu pertemuan bubar begitu saja," jawab Fahmi.
Lanjut jaksa kembali bertanya pada Fahmi mengapa Fayakhun membawa Fahmi ke rumah Setya Novanto? Fahmi mengaku tidak paham, menurutnya mungkin karena keduanya sama-sama kader Golkar.
Di sidang sebelumnya, Senin (27/8/2018) M Adami Oka dalam kesaksiannya juga menyatakan Fayakhun kecewa karena sisa uang fee 6 persen diberikan Fahmi Darmawansyah ke Ali Fahmi.
M Adami juga menyebut ada saling klaim antara Ali Fahmi dengan Fayakhun soal siapa yang bekerja keras meloloskan anggaran.
"Fayakhun kecewa, terus kami diajak ke kediaman Setya Novanto, waktu itu Ketua Golkar. Disana Pak Fahmi menjelaskan ke Setya Novanto dan Fayakhun bahwa uang sudah digeser ke Ali Habsyi atau ali Fahmi. Pertemuan itu atas permintaan Fayakhun," kata M Adami Okta.