Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Inovasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggagas model pembiayaan akses listrik untuk pengentasan kemiskinan, menjadi kenyataan. Program ini diapresiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNDP.
Hal itu terungkap dalam peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Rabu (5/9/2018).
“Inisiatif PLTMH Jambi berbasis dana zakat yang digagas BAZNAS ini, adalah salah satu wujud aplikasi nyata dari Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Bambang Brojonegoro dalam pidato peresmian PLTMH.
Turut hadir Ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA; Wakil Ketua BAZNAS, Dr. Zainulbahar Noor, SE, MBA; Plt Gubernur Jambi, Fachrori Umar; Bupati Sarolangun, Cek Endra; Deputy Country Director UNDP Indonesia, Sophie Kemkhaze; Technical Advisor UNDP, Ikhsan Modjo; dan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad.
Juga tampak, anggota BAZNAS, Emmy Hamidiyah dan Nana Mintarti; Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Mohd. Nasir Tajang; Ketua BAZNAS Provinsi Jambi, Aminullah Amit, Ketua BAZNAS Kabupaten Sarolangun serta pimpinan BAZNAS kabupaten/kota se-Jambi.
Secara khusus, tutur Bambang Brojonegoro, program ini turut serta meningkatkan akses energi bersih dan terjangkau (SDGs nomor 7), untuk mendukung pemberantasan kemiskinan (SDGs no. 1) dan peningkatan kemakmuran masyarakat (SDGs no. 1).
"Tidak hanya memberikan akses listrik ke masyarakat, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang terhadap pengembangan daerah untuk mengurangi kesenjangan pembangunan nasional,” ucap Menteri PPN.
Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo, menyebutkan, kerja sama UNDP, EBTKE-ESDM dengan dukungan BAZNAS melalui dana zakat dan Bank Jambi dengan dana CSR untuk pemenuhan akses listrik adalah untuk mengentaskan asnaf fakir dan miskin dari kemiskinan, khususnya di Provinsi Jambi.
"Setelah 73 tahun HUT RI, BAZNAS turut berperan memerdekakan rakyat dari kegelapan," kata mantan Menteri Pendidikan Nasional ini.
Karena itu, imbuh Bambang, untuk membangun dan merevitalisasi PLTMH, BAZNAS mengalokasikan 350.000 dolar AS atau Rp 4,8 miliar dan ditambah dana CSR dari Bank Jambi sebesar 281.357 dolar AS (Rp 3,76 miliar).
"Dana ini dimanfaatkan untuk membangun satu PLTMH baru dan merevitaslisasi tiga unit pembangkit listrik untuk empat desa di Provinsi Jambi," ujar dia.
Program ini memberikan akses listrik pada 4.448 orang dari 803 rumah tangga. Data dari Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa rasio elektrifikasi di Jambi adalah 91,40 % masih berada di bawah rasio nasional 95,35 % (hingga Desember 2017). Tanpa akses listrik yang menunjang ekonomi, pendidikan dan kesehatan, masyarakat menjadi semakin rentan terhadap kemiskinan.
“Ini adalah dukungan pertama oleh BAZNAS dalam penggunaan dana zakat untuk SDGs di Indonesia dan di dunia," ucap Bambang.