TRIBUNNEWS.COM - Nilai tukar rupiah masih terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Selain nilai tukar rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga turut terseret jatuh.
Terkait dengan hal ini, Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang menyarankan pemerintah untuk mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik, atau dengan kata lain menaikkan harga.
Baca: Ekonom Amerika Serikat Steve Hanke Sebut Jokowi Omong Kosong soal Rupiah, Fadli Zon: Ironis
Edwin Sebayang menuturkan adanya sentimen krisis global bukanlah menjadi penyebab utama merosotnya nilai tukar dan indeks saham.
Menurutnya, permintaan impor subsidi BBM dan listrik menjadi satu diantara penyebab utama indeks saham dan nilai tukar rupiah melemah.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), defisit neraca berjalan mencapai 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).