TRIBUNNEWS.COM -- Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto Wiyogo yang menolah istilah 'the power of emak-emak'.
Dalam akun Twitternya, Ferdinand menuliskan kalau sebaiknya Ketum Kowani ini perlu merefleksi saraf-saraf otak.
Ia juga menyarankan agar lebih banyak membaca keragaman nusantara.
Sebab, kata dia, di Jawa saat ini masih banyak panggilang si Mbok, kemudian di kampunya juga banyak yang dipanggil Emak atau Omak.
Ia pun mempertanyakan kenapa Giwo Rubianto Wiyogo malah melarang kata 'emak' tersebut.
"Jika benar kalimat dalam video ini disampaikan oleh inu ini, mk saya pikir ibu ini perlu refleksi saraf2 otak dan lebih banyak membaca keragaman nusantara.
Halaman selengkapnya =========>>>>>>>>