TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan staf khusus Menteri Pemuda dan Olahraga era Roy Suryo, Heru Nugroho buka suara mengenai polemik surat pengembalian barang yang diminta oleh Kemenpora.
Heru menjelaskan, kunci dari masalah yang hari ini terjadi adalah tidak hadirnya pejabat Kemenpora pada saat pengembalian barang dari Rumah Dinas ke rumah pribadi Roy di Yogyakarta.
"Kesalahan intinya itu, tidak hadirnya pejabat Kemenpora ketika pengiriman barang dari Rumah Dinas menteri ke Yogyakarta. Itu kuncinya disitu," ungkapnya kepada Tribunnews.com di Jakarta, Senin (17/9/2018).
Baca: Respons Roy Suryo Ditanya Soal Polemik Aset Kemenpora: Gusti Allah Tidak Sare
Tidak hadirnya pejabat Kemenpora, yang kemudian menjadikan masalah ini terus berlanjut, pasalnya, tidak ada pihak yang memilah mana saja barang bawaan Roy, mana saja barang milik Kemenpora.
Sehingga, saat itu, barang-barang tersebut terkirim dan menjadi satu di rumah pribadi.
"Waktu pengembalian itu, saya sama Pak Roy ini kan di Incheon Korea waktu Asian Games. Jadi, tidak ada di tempat. Nah, parahnya yang ambil-ambil buat ngirim ini kan petugas pengiriman barang. Tidak ada yang mengawasi," lanjutnya.
Namun dirinya meyakini bahwa barang-barang yang terbawa, sudah dikembalikan seluruhnya. Tidak ada satupun barang yang masih tertinggal seperti dalam surat Kemenpora.
"Harusnya sudah tidak ada. Karena dikirimnya kan di dalam dus. Nah, dus itu langsung semua dibalikin 2015. Sebenarnya 2016 sudah clear antara Pak Roy dan Pak Imam waktu ketemu. Saya juga bingung ini, kenapa tahu-tahu ada lagi?" tukasnya.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto membenarkan hal tersebut.
Pasalnya, pengiriman barang terjadi pada malam dini hari. Sehingga, tidak memungkinkan untuk ditemani pejabat. "Ya iya, orang ngirimnya tengah malam," kata dia saat dihubungi.
Baca: Tigor Simatupang: Roy Suryo Bakal Datang Kalau Daftar Barangnya Jelas
Barang-barang yang dikirim balik oleh Roy, lanjut dia, juga masih tersimpan di dalam Gudang Kemenpora di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
Dia yang sudah melihat barang-barang itu, menjelaskan sebagian masih ada di dalam dus. Sebagian lainnya sudah terbuka. Tetapi, belum digunakan untuk hal lain.
"Kemarin saya lihat, masih ada di gudang kok. Masih di dalam dus-dus. Ada dus yang masih tertutup, ada yang sudah terbuka dusnya," jelasnya.
Namun, dia membantah adanya kata "clear" antara dua belah pihak. Jelas dia, setiap kali ada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK, akan ada saja aset yang dibawa oleh Roy saat menjadi menteri.