TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengutuk keras perdagangan manusia ke China yang menimpa 16 perempuan asal Indonesia.
Bamsoet, panggilan akrabnya, mengatakan perdagangan manusia merupakan masalah berat dan perbuatan yang tak bermoral.
"Persoalan ini kan persoalan universal. Ini masalah berat, perbuatan biadab memperdagangkan manusia, ujar Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Untuk itu, DPR melalui Komisi I dan komisi terkait telah mendorong Menaker, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menlu untuk melakukan investigasi terkait kasus itu.
"Komisi I dan komisi terkait sudah mendorong Menaker, Menteri pemberdayaan Perempuan, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) untuk melakukan investigasi, termasuk pihak berwajib kepolisian, untuk menemukan jaringan mereka di Indonesia," tutur Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet memastikan Komisi I DPR RI untuk meminta keterangan dari pihak Duta Besar (Dubes) China.
"Ya pasti nanti komisi I akan memanggil Dubes China untuk Indonesia untuk memberikan keterangan," kata Bamsoet.
Dengan demikian, Politisi Golkar itu berharap pelaku yang menjadi 'otak' di balik perdagangan manusia segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
Karena menurutnya, tidak hanya hukum di Indonesia, hukum intenasional pun mengatur hukuman berat bagi tersangka perdagangan manusia.
"Tidak hanya hukum Indonesia tapi hukum internasional pun mengatur hukuman yang berat buat pelakunya. Jadi kita minta jaringan ini dibongkar lalu kemudian diberikan hukuman berat," tutup Bamsoet.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 16 perempuan Indonesia yang berasal dari Purwakarta, Subang, Tegal, Bandung, dan Tangerang diduga diperdagangkan ke China.
Mereka diiming-imingi pekerjaan sebagai tenaga penjual kosmetik.
Bukan pekerjaan yang mereka terima, justru diduga dijual oleh calo atau agen perusahaan senilai Rp400 juta.