TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memastikan Indonesia akan secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI) pada akhir tahun ini.
"Pada akhir tahun 2018 ini, Insya Allah, Indonesia akan sepenuhnya menguasai 51,23 persen saham Freeport Indonesia, melalui holding pertambangan kita, PT Inalum (Persero)," tulis Jokowi dalam akun Instagram resminya, Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Menurut Jokowi, perubahan kepemilikan saham ini resmi setelah transaksi pembayaran sebesar 3,85 miliar dolar AS kepada Freeport McMoran diselesaikan sebelum akhir tahun 2018.
"Saya memastikan seluruh proses menyangkut divestasi saham Feeport ini dilakukan secara transparan," ucap Jokowi.
"Dengan selesainya proses divestasi saham PTFI dan peralihan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), Freeport Indonesia akan memberikan kontribusi kepada negara yang lebih besar," katanya.
Diketahui, sejumlah perjanjian lanjutan dari Head of Agreement (HoA) telah ditandatangani oleh Direktur Utama Inalum Budi G. Sadikin dan Presiden Direktur Freeport McMoran Inc, Richard Adkerson.
Perjanjian yang ditandatangani di Kementerian ESDM, kemarin, merupakan perjanjian divestasi PTFI, perjanjian jual beli saham PT Rio Tinto Indonesia, dan perjanjian pemegang saham PTFI.
Dengan demikian jumlah saham PTFI yang dimiliki Inalum akan meningkat dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen. Pemerintah Daerah Papya akan memperoleh 10 persen dari 100 persen saham PTFI.