Jumat Sore (28/9/2018) pukul 17.02 WITA itu, banyak warga Palu dan Donggala yang masih sibuk beraktivitas menyambut akhir pekan. Mereka tak menyangka hari tersebut menjadi awal dari penderitaan mereka.
Gempa berkekuatan 7.7 skala richter tiba-tiba mengguncang kampung halaman mereka tercinta. Mereka panik dan berhamburan ke luar, menyelamatkan diri dari bahaya yang mengancam.
BMKG pun mengeluarkan peringatan tsunami. Namun naas, beberapa menit setelah peringatan itu dicabut, Tsunami datang. Warga pun panik melihat air laut setinggi 2 meter menerjang mereka tanpa ampun dan belas kasih.
Gempa dan Tsunami yang menimpa Palu dan Donggala ini memberikan kesedihan yang luar biasa. Istri terpisah dari suaminya, bahkan seorang anak kecil sampai terpisah dari orangtuanya. Mereka terus berdoa jika semua orang yang dikasih tetap selamat dan berjumpa lagi dengan mereka.
Menurut BNPB, Musibah dasyat ini hingga Selasa (2/10/2018) telah menelan 1234 korban meninggal dunia, 799 orang luka berat, dan 99 orang masih dinyatakan hilang.
61.867 korban selamat pun kini terus berjuang mempertahankan hidup mereka. Tapi mereka tak sendirian, bantuan dari berbagai pihak terus datang.
Mulai dari pemerintah, pihak swasta, masyarakat hingga 26 negara memberikan bantuan kepada para korban, tak terkecuali Dana Kemanusian Kompas (DKK) yang membuka rekening penyaluran bantuan bagi para korban musibah di Palu dan Donggal.
Bagi Anda yang ingin mengulurkan tangan membantu para korban bisa mengirimkan sumbangan ke rekening BCA Cabang Gajah Mada, Jakarta, di nomor rekening 0123021433, atas nama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.
Dibuka sampai 14 Oktober 2018, DKK juga menggandeng Kitabisa.com untuk menggalangkan bantuan dana bagi para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Bantuan bisa disalurkan lewat situs kitabisa.com/dkkpedulisulteng atau klik frame di bawah ini, tekan tombol donasi, dan ikuti alur pemberian bantuan yang tersedia: